TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teroris Menggila, PBB Tunda Penarikan Pasukan dari Somalia

Ditunda selama tiga bulan

ilustrasi pasukan ATMIS di Somalia (Twitter.com/ATMIS)

Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Kamis (9/11/2023), menunda penarikan pasukan Uni Afrika (UA) yang bertugas di Somalia hingga tiga bulan ke depan. 

Langkah tersebut diambil menyusul permintaan Somalia agar pasukan tetap berada di negaranya. Sebabnya, pertempuran melawan teroris jaringan al-Qaeda di negara Tanduk Afrika masih berkecamuk.

PBB mengeluarkan resolusi pada April 2022 yang menyetujui pengiriman pasukan demi mendukung keamanan Somalia. Misi tersebut bernama The African Union Transition Mission in Somalia (ATMIS). Misi direncakan sampai Desember 2024 dan telah dilakukan penarikan pasukan secara bertahap.

Baca Juga: Banjir Somalia Tewaskan 10 Orang, 113 Ribu Lainnya Mengungsi

1. Penundaan penarikan untuk tiga bulan ke depan

Bendera PBB. (Wikimedia.org/Denelson93)

Somalia merupakan salah satu negara di Tanduk Afrika yang terus dilanda konflik. Somalia menghadapi ancaman dari Al-Shabaab, teroris yang berafiliasi dengan al-Qaeda.

Dilansir Associated Press, Dewan Keamanan PBB menyetujui misi ATMIS di Somalia pada April 2022. Tentara dari beberapa negara Afrika dikerahkan untuk mendukung Somalia hingga pasukan negara itu dapat mengambil tanggung jawab secara mandiri. 

Dewan Keamanan PBB berencana melakukan penarikan pasukan UA secara bertahap yang sejak Juni 2023. Penarikan tahap selanjutnya direncanakan pada September, namun terpaksa ditunda hingga tiga bulan karena perkembangan pertempuran dengan teroris.

2. Gabungan pasukan untuk melawan Al-Shabaab

Tahun lalu, pemerintah Somalia melancarkan perang total terhadap Al-Shabab. Kelompok tersebut menguasai sebagian wilayah pedesaan di bagian tengah dan selatan.

Presiden Somalia, Hassan Syeikh Mohamud, menjadikan perang melawan Al-Shabaab sebagai salah satu prioritas utama sejak terpilih pada Mei tahun lalu. Pasukan federal, didukung milisi lokal, berupaya memulihkan sebagian besar wilayah yang sebelumnya dikuasai kelompok Al-Shabaab.

Dilansir Independent, Somalia juga mendapatkan dukungan dari pasukan Uni Eropa dan pesawat nirawak Amerika Serikat (AS). Gabungan pasukan tersebut berhasil mengembalikan beberapa wilayah ke pangkuan pemerintah.

Meski begitu, Al-Shabaab terus melancarkan serangan, termasuk menargetkan ibu kota Mogadishu dan negara tetangga Kenya.

Baca Juga: Somalia Blokir TikTok dan Telegram untuk Perangi Teroris al-Shabaab

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya