TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tolak Permintaan Ukraina, AS Tak Akan Blokir Visa Warga Rusia

Kanselir Jerman juga menolak permintaan Kiev

ilustrasi (Unplash.com/Alexander Nrjwolf)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Senin (22/8/2022), menolak permintaan Ukraina yang mendesak untuk memblokir visa semua warga Rusia.

Washington mengatakan, tidak akan menutup jalur perlindungan bagi oposisi dan mereka yang rentan jadi korban pelanggaran hak asasi manusia.

Sebelumnya, Ukraina telah menyerukan agar Eropa dan AS tidak mengeluarkan visa untuk warga Rusia secara menyeluruh karena telah menyerang negaranya. Beberapa negara Baltik menyambut seruan Kiev dan akan berupaya untuk membatasi, bahkan tidak mengeluarkan visa untuk warga Rusia.

Baca Juga: Serbia: Kami Beda dari Eropa, Kami Tidak Anti-Rusia

1. AS menjatuhkan sanksi kepada warga Rusia yang terlibat dalam invasi ke Ukraina

AS tuduh Iran menjadi markas baru kelompok al-Qaeda. Ilustrasi (unsplash.com/George Bakos)

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pertama kali menyerukan agar AS memblokir visa warga Rusia melalui The Washington PostBeberapa negara Eropa menyambut seruan itu.

Tapi pemerintah AS menolaknya. Melansir Reuters, juru bicara Departemen Luar Negeri AS telah memutuskan untuk memberlakukan batasan visa bagi pejabat Kremlin.

Tujuan utamanya adalah fokus pada mereka yang terlibat dalam invasi Rusia ke Ukraina dan meminta pertanggungjawaban mereka.

"AS tidak ingin menutup jalur perlindungan dan keamanan bagi para oposisi Rusia atau lainnya yang rentan terhadap pelanggaran hak asasi manusia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.

2. Kanselir Jerman menolak seruan Ukraina

Seruan Presiden Zelenskyy, yang muncul awal bulan ini, mengatakan bahwa warga Rusia harus hidup di dunia mereka sendiri sampai mereka mengubah filosofi hidupnya. Jadi, dia meminta negara sekutunya untuk melakukan pemblokiran terhadap visa warga Rusia.

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, juga menolak seruan tersebut. Menurut Kanselir Jerman, perang di Ukraina saat ini adalah perang Presiden Rusia Vladimir Putin dan bukan perang rakyat Rusia.

"Ini bukan perang rakyat Rusia. Ini adalah perang Putin dan kita harus sangat jelas tentang topik itu," kata Scholz dikutip dari Euronews.

"Penting bagi kita untuk memahami bahwa ada banyak orang yang melarikan diri dari Rusia karena mereka tidak setuju dengan rezim Rusia," tambahnya.

Baca Juga: Cegah Krisis Gas saat Musim Dingin Eropa, Bulgaria Berpaling ke Rusia

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya