Turki Berkukuh Tolak Keanggotaan Swedia-Finlandia di NATO
Swedia-Finlandia dinilai sebagai negara sarang teroris
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menegaskan bahwa Ankara akan mengambil sikap oposisi terhadap upaya bergabungnya Swedia dan Finlandia di aliansi NATO. Dalam sebuah konferensi pers pada Senin (16/5/22), menegaskan akan menolak dua negara Nordik itu.
Alasan utama penolakan tersebut menurut Erdogan karena dua negara yang dimaksud dianggap menjadi sarang teroris kelompok pemberontak Kurdi (PKK) dan cabangnya YPG. Kelompok itu telah melancarkan pemberontakan di Turki sejak 1984.
Baca Juga: Erdogan: Turki Tidak Setuju Finlandia dan Swedia Gabung NATO
Baca Juga: Tolak Swedia-Finlandia Gabung NATO, Erdogan: Nordik Sarang Teroris
1. Swedia menjatuhkan sanksi kepada Turki
NATO adalah aliansi pertahanan yang terdiri dari 30 anggota. Meski NATO punya sistem pintu terbuka untuk negara mana saja yang ingin bergabung, tapi keanggotaan baru membutuhkan suara bulat persetujuan dari semua anggota.
Upaya Swedia dan Finlandia yang ingin menjadi anggota baru NATO kali ini akan mendapatkan ganjalan dari Turki, karena negara tersebut saat ini dengan tegas memberikan penolakan.
"Kami tidak akan mengatakan 'ya' kepada (negara-negara) yang menerapkan sanksi kepada Turki untuk bergabung dengan organisasi keamanan NATO," kata Erdogan dikutip Al Jazeera.
Sanksi yang dimaksud Erdogan adalah bahwa pada tahun 2019 Swedia menangguhkan penjualan senjata ke Turki karena operasi militer Ankara di negara tetangga Suriah.
Baca Juga: Susul Finlandia, Swedia Umumkan Akan Bergabung dengan NATO
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.