TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Ghana Turun ke Jalan 2 Hari, Protes atas Kenaikan Biaya Hidup

29 demonstran ditangkap petugas polisi

ilustrasi demonstrasi (Unsplash.com/ Chris Slupski)

Jakarta, IDN Times - Ghana adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di kawasan Afrika Barat. Tapi inflasi yang terus terjadi membuat biaya hidup meningkat dan rakyat turun ke jalanan untuk melakukan protes.

Dalam aksinya pada Rabu (29/6/2022), itu merupakan hari kedua protes yang diorganisir oleh 'Arise Ghana.' Demonstran mulai melakukan aksi sekitar tengah hari waktu setempat. Polisi menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan demonstrasi setelah bentrokan terjadi.

Baca Juga: Ghana Pede Bisa Selesaikan Masalah Utang Tanpa Bantuan IMF

Baca Juga: Ghana Luncurkan Proyek Menanam 20 Juta Pohon Sehari

1. Protes atas kenaikan harga pangan, pajak dan pembayaran elektronik

Ratusan rakyat Gahana turun ke jalanan di ibu kota Accra. Mereka melakukan protes dan melontarkan kecaman atas kenaikan harga pangan, kenaikan pajak dan kenaikan pembayaran elektronik.

Inflasi yang mencapai rekor pada Mei sebanyak 27,6 persen, telah menimbulkan kesengsaraan ekonomi bagi sebagian rakyat Ghana.

Dikutip dari Reuters, Ghana sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar Afrika Barat juga mengalami perumbuhan ekonomi yang lambat. Rakyat melakukan protes atas berbagai pungutan yang dilakukan pemerintah.

Pajak atas pembayaran elektronik yang disetujui April lalu, menuai kritik keras dan dinilai tidak adil karena sangat mempengaruhi orang-orang berpenghasilan rendah dan para pemilik usaha kecil.

Baca Juga: Bahas Pajak Transaksi Elektronik, Parlemen Ghana Rusuh

2. Selusin petugas terluka, 29 demonstran ditangkap

Aksi demonstrasi pada Selasa adalah aksi hari kedua yang dimotori oleh kelompok yang menamakan diri sebagai 'Arise Ghana.' Aksi tersebut kemudian berujung bentrokan antara demonstran dengan petugas keamanan.

Dilansir Al Jazeera, petugas kemudian membubarkan demonstrasi yang telah memiliki izin itu dengan menggunakan gas air mata dan meriam air karena sekitar selusin petugas terluka dalam bentrokan.

Polisi juga disebut melakukan penangkapan terhadap 29 orang peserta karena dituduh menyerang dan merusak properti milik publik. Polisi juga masih akan meninjau rekaman video di lapangan untuk mengindentifikasi lebih banyak peserta.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya