TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

YouTube Hapus Saluran Militer Myanmar

Tindakan PBB untuk Myanmar kemungkinan tidak banyak berarti

Ilustrasi YouTube. (unsplash.com/Christian Wiediger)

Naypyitaw, IDN Times - Perusahaan Alphabet Inc. yang memiliki Google, pada hari Jumat menghapus saluran militer Myanmar yang ada di media sosial berbagai video YouTube. Tindakan itu diambil karena dianggap telah melanggar pedoman yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

YouTube sendiri saat ini sedang melakukan penyelidikan terhadap konten-konten yang mungkin melanggar aturannya di Myanmar. Penyelidikan terhadap konten yang diunggah dalam kampanye yang terkoordinasi, juga terus dipantau.

1. Lima saluran militer Myanmar dihapus

Militer Myanmar mulai kirim tank ke kota-kota. (Twitter.com/DJ H-AG)

Tekanan komunitas internasional terhadap Myanmar terus dilakukan. Kini tekanan juga semakin meluas ke dunia digital. Sebelumnya, Facebook telah memblokir semua halaman militer Myanmar dan semua yang berkaitan dengannya.

Kini, YouTube mengikuti jejak Facebook. Sebanyak lima saluran militer di media sosial berbagi video itu dihapus. Melansir dari kantor berita US News, saluran lain yang dikendalikan oleh negara juga dihapus, di antaranya adalah MRTV, (Myanmar Radio and Television) serta Myawaddy Media milik militer, MWD Variety dan MWD Myanmar.

Junta militer Myanmar mengambil alih kekuasaan pada tanggal 1 Februari lalu. Setelah itu, aksi protes menentang kudeta terjadi secara bergelombang. Rakyat menuntut dan menolak kudeta yang terjadi.

Namun, pihak militer dengan pasukan keamanannya menghadapi demonstran dengan tindakan yang semakin keras. Sejauh ini, sudah ada 38 demonstran tercatat yang meninggal.

Aksi kekerasan pasukan keamanan Myanmar dalam menghadapi demonstran terus terjadi. Pada hari Jumat, protes berlanjut di kota-kota terbesar seperti Yangon dan Mandalay, dan di tempat lain. Para demonstran terus dihadang secara paksa oleh polisi.

Baca Juga: Militer Myanmar Ancam Demonstran Pakai TikTok

2. Satu demonstran kembali meninggal karena tembakan polisi

Polisi menggunakan meriam air, gas air mata, dan peluru untuk membubarkan massa. (Twitter.com/Sellie Swan)

Sudah lebih dari satu bulan semenjak kudeta dilakukan oleh militer Myanmar, demonstrasi yang memprotes alih paksa kekuasaan tersebut terus dilakukan oleh rakyat. Gelombang protes terus terjadi. Namun semakin banyak demonstran melakukan aksinya, semakin keras pula tindakan yang dilakukan oleh pasukan keamanan.

Pada hari Jumat, pasukan keamanan dikabarkan telah menembak seorang demonstran dan kemungkinan besar demonstran tersebut tewas di kota Mandalay. Para saksi dan dokter mengonfirmasi peristiwa tersebut kepada kantor berita Reuters.

“Zaman batu sudah berakhir, kami tidak takut kalian mengancam kami,” teriak kerumunan.

Demonstrasi juga terjadi di kota Yangon. Di kota tersebut, aksi protes diikuti juga oleh ratusan dokter yang memakai jas putih khas mereka. Pasukan keamanan membubarkan aksi protes dengan menggunakan peluru karet dan granat kejut.

Banyak kasus tindakan kekerasan dan kebrutalan pasukan keamanan terarah telah terekam dalam foto dan video. File-file tersebut beredar luas di media sosial. Pasukan kemanan juga mengejar serta memukuli demonstran dengan kejam. Sejauh ini, korban demonstran yang meninggal tercatat sudah ada sebanyak 55 orang.

Baca Juga: Kisah Haru Ma Kyal Sin, Pendemo yang Tewas Ditembak Militer Myanmar

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya