TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Yunani Dilanda Kerusuhan usai Polisi Tembak Pemuda

Petugas diskors dan menghadapi penyelidikan internal

Ilustrasi kerusuhan (Unsplash.com/Alex McCarthy)

Jakarta, IDN Times - Kota Thessaloniki, kota terbesar kedua di Yunani, pada Senin (5/12/2022) malam dilanda protes. Ribuan orang turun ke jalanan dan sempat terlibat bentrokan dengan pasukan kepolisian.

Protes itu terjadi setelah pada Senin pagi, seorang polisi menembak pemuda dalam sebuah pengejaran. Pemuda itu dilaporkan tidak membayar bensin di stasiun bahan bakar sehingga melaporkannya ke polisi. Saat polisi mengejar pemuda itu, tembakan dilepaskan dan mengenainya.

Baca Juga: Jerman Desak Dialog Damai Yunani-Turki: Sesama NATO Jangan Ribut

Baca Juga: Erdogan Peringatkan Yunani Setop Ganggu Jet Tempur Turki di Laut Aegea

1. Protes dan kerusuhan terjadi di kota Thessaloniki

Ilustrasi kerusuhan. (Unsplash.com/Flavio Gasperini)

Sekitar 1.500 orang turun ke jalan untuk melakukan protes. Mereka berasal dari kelompok sayap kiri dan anarkis di pusat kota Thessaloniki. Kerusuhan segera terjadi dan beberapa  jendela toko mengalami kehancuran.

Melansir The Guardian, para demonstran juga disebut melemparkan bom molotov ke arah polisi. Di sisi lain, pasukan keamanan membalasnya dengan tembakan gas air mata dan granat kejut.

Protes itu berakhir tanpa ada laporan penangkapan atau laporan cedera. Sebelum protes itu terjadi, sekitar seratus orang pria kelompok Romani memblokir jalan utama rumah sakit tempat dirawatnya pemuda yang ditembak. Polisi telah menggunakan granat kejut dan gas air mata untuk membubarkan mereka.

Baca Juga: Turki Tuduh Rudal Yunani Kunci Jet Tempurnya sebagai Target

2. Otoritas Yunani dituduh melakukan diskriminasi kelompok minoritas Romani

Insiden penembakan polisi terhadap pemuda itu telah mendapatkan kritik dari politisi. Polisi yang melakukan hal itu dituduh melakukan kebrutalan.

"Masyarakat tidak bisa lagi mentolerir iklim ketakutan yang diciptakan oleh kebrutalan polisi yang ekstrem, yang karena alasan sepele, telah mengancam nyawa anak di bawah umur 16 tahun," kata Christos Spirtzis, juru bicara partai kiri Syriza, dikutip Deutsche Welle.

Polisi tidak memberikan identitas pemuda yang menjadi korban penembakan secara terbuka. Pemuda itu kini dalam kondisi kritis. Namun, kerabat korban mengidentifikasi pemuda itu sebagai kelompok minoritas Romani.

Anggota komunitas Romani Yunani dan aktivis hak asasi menuduh otoritas Yunani kerap mendiskriminasi minoritas tersebut.

Di ibu kota Athena, protes solidaritas penembakan remaja itu juga terjadi dan melibatkan ratusan orang. Mereka memasang spanduk dengan tulisan kecaman terhadap polisi yang menembak karena mereka orang Romani. Bentrokan sempat terjadi secara singkat sebelum akhirnya berakhir.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya