TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hiatus 15 Bulan, China Akhirnya Tempatkan Dubes di Korea Utara

Pyongyang akan memperdalam hubungannya dengan Beijing

Bendera Tiongkok. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)

Jakarta, IDN Times - Wang Yajun telah menduduki jabatannya.sebagai Duta Besar (Dubes) China yang baru untuk Korea Utara (Korut). Wang akan mengisi posisi yang telah kosong selama 15 bulan terakhir. Dubes sebelumnya, Li Jinjun, meninggalkan Korut sekitar 15 bulan yang lalu karena pandemik.

"Wang Yajun akan membantu dalam pengembangan persahabatan tradisional antara 'tetangga dekat yang berbagi gunung dan sungai', kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning pada Selasa (28/3/2023), dilansir AP News.

Kedatangan Wang ke Korut, menjadi tanda bahwa Pyongyang akan dibuka kembali, di tengah laporan bahwa negara tersebut sangat menderita karena kekurangan pangan dan imbas pandemik COVID-19.

Baca Juga: Jepang Minta China Bebaskan Warganya yang Ditangkap atas Spionase

Baca Juga: AS Ribut dengan Rusia-China di Dewan Keamanan PBB Gegara Korut

1. Dubes China yang baru untuk Korut

Menurut laporan NHK News, kedatangan Wang ke Korut dengan menggunakan mobil dan menyeberangi jembatan di kota perbatasan China Dandong ke Sinuiju di sisi Korea Utara.

Wang diyakini menjadi diplomat asing pertama yang diizinkan masuk oleh Korut, sejak negara tersebut menerapkan kontrol perbatasan yang ketat karena virus corona, dikutip dari Kyodo News.

Sebelumnya, Wang menjabat sebagai wakil kepala Departemen Internasional Partai Komunis China. Dia juga pernah menjadi bagian dari delegasi Beijing yang bertemu dengan pemimpin Korut Kim Jong-un selama kunjungan ke negara tetangganya tersebut pada 2018.

Baca Juga: Buset, Kim Jong Un Minta Produksi Nuklir Korut Ditingkatkan Lagi  

2. Peran China untuk Korea Utara

Ilustrasi peta Tiongkok. (Unsplash.com/Liam Read)

Pyongyang berharap untuk memperdalam hubungannya dengan China, mengingat negara tersebut merupakan pendukung terbesarnya, di mana saat ini Korut tengah bersitegang dengan Amerika Serikat (AS).

Bagi Korut, Beijing merupakan sekutu yang berarti, mengingat peran negara tersebut sebagai sumber utama bantuan ekonomi dan dukungan politik Pyongyang. Bahkan, dukungan China untuk Korut dan Rusia dianggap sebagai tindakan pembangkangan terhadap tatanan dunia liberal yang dipimpin Washington.

Verified Writer

Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya