TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menlu Inggris Yakin Hasil Pemilu AS Tidak Menggoyang AUKUS

Pernyataan menjelang pemilu AS pada November mendatang

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron. (twitter.com/David_Cameron)

Jakarta, IDN Times - Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) pada November tahun ini, diperkirakan tidak akan berdampak besar pada aliansi militer AUKUS.

"Apa yang akan kami lakukan, saya yakin pemerintah Australia akan melakukannya. Kami akan bekerja sama dengan siapa pun yang akan menjadi presiden," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, David Cameron, pada Jumat (22/3/2024), dikutip dari The Sraits Times.

Ini disampaikannya saat konferensi pers di Adelaide, setelah dia dan Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris, Grant Shapps, menggelar pertemuan dengan Menlu Australia Penny Wong dan Menhan Richard Marles.

Baca Juga: AUKUS Tunjuk Perusahaan Inggris Produksi Kapal Selam Nuklir

1. Inggris-Australia akan bekerja sama dengan siapa pun yang menjadi Presiden AS

Cameron menambahkan, terserah Amerika siapa yang mereka pilih sebagai presiden. Ini adalah prinsip yang sangat penting dalam kebijakan luar negeri untuk tidak melibatkan diri di negara lain.

"Kami melakukannya di Inggris dengan dasar bahwa kami memiliki hubungan yang sangat istimewa dengan AS. Hal tersebut berdasarkan kerja sama dalam bidang pertahanan dan keamanan, serta intelijen yang sangat erat," ungkapnya.

Hal yang sama diutarakan oleh Marles. Menurutnya, dia memiliki kepercayaan diri penuh untuk bekerja sama dengan Presiden AS, apa pun hasil pemilu nanti.

"Selama beberapa bulan terakhir di Kongres, pengaturan AUKUS benar-benar mendapat dukungan di seluruh spektrum politik AS," ujar Marles, dikutip dari Sky News Australia.

2. Kerja sama AS-Inggris-Australia dalam kerangka AUKUS

Rincian perjanjian penting guna memperkuat kemampuan militer gabungan ketiga negara disepakati oleh Presiden AS Joe Biden, PM Australia Anthony Albanese, dan PM Inggris Rishi Sunak.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Washington akan berbagi teknologi nuklir sensitif dengan Canberra dan menjual setidaknya 3 kapal selam kelas Virginia pada 2030-an, The Guardian melaporkan.

Di sisi lain, Canberra-London berencana membangun dan mengoperasikan kapal selam kelas baru yang diberi nama SSN-AUKUS. Serta, akan menunjuk BAE System Inggris guna membantu pembuatan kapal tersebut.

Australia akan menghabiskan miliaran dolar untuk dermaga, galangan kapal dan pabrik di dalam negeri dan di Inggris untuk kapal selam bertenaga nuklir di bawah kemitraan trilateral AUKUS. 

Baca Juga: Selandia Baru Buka Opsi Mau Gabung AUKUS 

Verified Writer

Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya