TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasca Brexit, Inggris Mulai Negosiasi untuk Gabung di CPTPP

Inggris: Ekonomi dunia semakin berpusat di kawasan Pasifik

Perdana Menteri Inggris, Liz Truss. (Instagram.com/elizabeth.truss.mp)

London, IDN Times - Pada hari Selasa (22/6/2021), Inggris akan memulai pembicaraan untuk bernegosiasi untuk dapat bergabung di Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP).

Langkah yang diambil ini sebagai cara untuk Inggris bergabung dengan kawasan perdagangan bebas yang dapat memberikan akses bisnis di masa depan, yang mana penting untuk poros pasca Brexit menjauh dari Eropa dan menuju ekonomi yang secara geografis lebih jauh tetapi tumbuh lebih cepat.

1. Inggris mulai negosiasi untuk gabung dengan pakta perdagangan bebas Asia-Pasifik

Yasutoshi Nishimura dari Jepang (Ketua CPTPP 2021) melakukan pertemuan daring dengan Menteri Perdagangan Internasional Inggris Liz Truss (22/6/2021). (Twitter.com/nishy03)

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Inggris gov.uk, Menteri Perdagangan Internasional Inggris Liz Truss akan berbicara dengan ketua CPTPP tahun ini, Menteri Yasutoshi Nishimura dari Jepang, pada hari Selasa (22/6/2021) waktu Inggris, untuk secara resmi memulai negosiasi perihal bergabungnya Inggris ke Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).

Dengan bergabungnya Inggris akan membuat CPTPP menjadi area perdagangan bebas yang benar-benar global, serta akan memperkuat hubungan Inggris dengan ekonomi yang dinamis karena ekonomi dunia semakin berpusat di kawasan Pasifik.

Baca Juga: Gempar COVID-19 di Piala Eropa 2020, Inggris Kena Getahnya

2. Apa itu CPTPP dan bagaimana mekanismenya?

Menteri Perdagangan Internasional Inggris Liz Truss bersama 11 perwakilan negara anggota CPTPP di Inggris (10/7/2020). (Instagram.com/trussliz)

Dilansir BBC, CPTPP merupakan perjanjian perdagangan antara 11 negara lingkar Pasifik,  yang terdiri dari: Australia Brunei, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam.

Di antara negara-negara tersebut, CPTPP adalah rumah bagi sekitar 500 juta orang dan menghasilkan lebih dari 13 persen pendapatan dunia.

Sudah ada sejak 2018 dan Inggris menjadi negara non-pendiri pertama yang mendaftar untuk bergabung dengan CPTPP dan akan menjadi ekonomi terbesar kedua setelah Jepang, jika negosiasi berhasil.

Keuntungan utama menjadi anggota dari CPTPP, yaitu akses yang lebih besar ke pasar masing-masing dan janji untuk menghilangkan atau mengurangi 95 persen biaya atau tarif impor, tetapi beberapa dipertahankan guna melindungi area domestik yang sensitif, seperti: pertanian padi Jepang dan industri susu Kanada.

Tidak hanya itu saja, produsen yang mendapatkan komponen dari berbagai tempat dapat mengklaim produk mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan perlakuan istimewa, yang berarti mereka dapat mencentang apa yang disebut kotak 'rules of origin', selama 70 persen dari komponen tersebut berasal dari salah satu negara peserta.

Imbalannya, negara-negara berkewajiban untuk bekerja sama dalam regulasi, contohnya saja standar makanan. 

Tidak seperti Uni Eropa, CPTPP bukanlah pasar tunggal atau serikat pabean, jadi negara tidak diharuskan memiliki peraturan dan standar yang identik dan negara-negara dapat membuat kesepakatan perdagangan mereka sendiri dengan negara lain (contohnya: yang dilakukan Inggris dengan Uni Eropa dan ingin menjangkau Amerika Serikat).

3. Keuntungan bagi Inggris di CPTPP

Menteri Perdagangan Internasional Inggris, Liz Truss. (Instagram.com/elizabeth.truss.mp)

Dilansir Reuters, Diperkirakan CPTPP hanya menghasilkan sedikit keuntungan dalam ekspor Inggris atau pertumbuhan ekonomi, tetapi itu mengunci akses pasar, termasuk untuk sektor hukum, keuangan dan jasa profesional, di mana dipandang oleh para menteri sebagai cara penting guna mendapatkan pengaruh di kawasan di mana China semakin menjadi kekuatan ekonomi yang dominan.

Bergabung dengan CPTPP dalam format saat ini dapat menambah sekitar 1,8 miliar poundsterling atau sekitar Rp36 triliun ke ekonomi dalam jangka panjang atau kurang dari 0,1 persen dari produk domestik bruto pra-pandemi.

Keuntungan tersebut bisa naik menjadi 5,5 miliar poundsterling (sekitar Rp110 triliun) atau 0,25 persen dari PDB, jika Thailand, Korea Selatan, dan Amerika Serikat juga bergabung dengan CPTPP.

Dan menurut gov.uk, dengan bergabungnya Inggris di salah satu area perdagangan terbesar di dunia ini, maka akan mengirimkan sinyal kuat soal pentingnya perdagangan bebas dan adil yang membantu memperkuat sistem internasional berbasis aturan pada saat kritis di sejarah negara Inggris.

Juga, menunjukkan bahwa CPTPP adalah kemitraan yang berkembang, yang terbuka untuk tumbuh dan diperkuat dengan ekonomi yang mendukung ambisi perjanjian berstandar tinggi.

Baca Juga: Inggris-Australia Sepakati Perjanjian Perdagangan Bebas Pasca-Brexit

Verified Writer

Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya