Indonesia-Malaysia Dukung Bahasa Melayu Jadi Bahasa Kedua Asean
Bahasa melayu dituturkan di delapan negara Asean
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Malaysia sedang mengupayakan agar Bahasa Melayu diakui sebagai ‘bahasa kedua’ oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob, mengatakan alasan dari upaya ini adalah untuk mengangkat bahasa nasional di tingkat internasional.
Dikutip dari New Strait Times, Senin (4/4/2022), Senat Malaysia telah diberitahu pada 23 Maret lalu bahwa ini adalah bagian dari inisiatif pemerintah untuk lebih memperkuat bahasa Melayu di tanah air dan di panggung global.
Baca Juga: 6 Bahasa Tersulit di Dunia, Salah Satunya Bahasa Denmark!
1. Arti Bahasa Melayu
Pengumuman perdana menteri itu menimbulkan beberapa pertanyaan, seperti apa arti ‘bahasa kedua’ bagi ASEAN? Apa signifikansinya, implikasinya, dan bagaimana reaksi negara-negara anggota ASEAN terhadap hal tersebut?
Untuk Malaysia, bahasa Melayu dikatakan sebagai bahasa yang digunakan secara luas di kawasan itu, dengan sekitar 45,8 persen penduduk ASEAN berbicara dalam berbagai bentuk bahasa Melayu.
Ini adalah bahasa resmi di empat negara Asia Tenggara, yakni Malaysia, Indonesia, Brunei, dan Singapura, dan dituturkan di delapan negara Asean, yaitu Malaysia, Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, dan Kamboja.
Bahasa Melayu juga ditemukan di bagian lain dunia seperti Sri Lanka, Timor-Leste, Kepulauan Cocos, dan Pulau Christmas.
Baca Juga: 10 Nama Buah dalam Bahasa Melayu, Ada yang Mirip Bahasa Indonesia!