TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia-Malaysia Dukung Bahasa Melayu Jadi Bahasa Kedua Asean

Bahasa melayu dituturkan di delapan negara Asean

Indonesia dan Malaysia sepakat lindungi pekerja migran Indonesia di Malaysia (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times – Malaysia sedang mengupayakan agar Bahasa Melayu diakui sebagai ‘bahasa kedua’ oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob, mengatakan alasan dari upaya ini adalah untuk mengangkat bahasa nasional di tingkat internasional.

Dikutip dari New Strait Times, Senin (4/4/2022), Senat Malaysia telah diberitahu pada 23 Maret lalu bahwa ini adalah bagian dari inisiatif pemerintah untuk lebih memperkuat bahasa Melayu di tanah air dan di panggung global.

Baca Juga: 6 Bahasa Tersulit di Dunia, Salah Satunya Bahasa Denmark!

1. Arti Bahasa Melayu

HUT Malaysia ke-61 (ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman)

Pengumuman perdana menteri itu menimbulkan beberapa pertanyaan, seperti apa arti ‘bahasa kedua’ bagi ASEAN? Apa signifikansinya, implikasinya, dan bagaimana reaksi negara-negara anggota ASEAN terhadap hal tersebut?

Untuk Malaysia, bahasa Melayu dikatakan sebagai bahasa yang digunakan secara luas di kawasan itu, dengan sekitar 45,8 persen penduduk ASEAN berbicara dalam berbagai bentuk bahasa Melayu.

Ini adalah bahasa resmi di empat negara Asia Tenggara, yakni Malaysia, Indonesia, Brunei, dan Singapura, dan dituturkan di delapan negara Asean, yaitu Malaysia, Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, dan Kamboja.

Bahasa Melayu juga ditemukan di bagian lain dunia seperti Sri Lanka, Timor-Leste, Kepulauan Cocos, dan Pulau Christmas.

Baca Juga: 10 Nama Buah dalam Bahasa Melayu, Ada yang Mirip Bahasa Indonesia!

2. Indonesia dukung langkah Malaysia

Indonesia dan Malaysia sepakat lindungi pekerja migran Indonesia di Malaysia (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Upaya Malaysia tersebut mendapat dukungan dari Indonesia. Kedua negara terus bekerja sama mengangkat status Bahasa Melayu dan mengatakan ini akan meningkatkan peluang menjadikannya sebagai bahasa ASEAN dan internasional.

“Usulan Perdana Menteri, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob, merupakan kelanjutan dari upaya yang telah dimulai selama beberapa dekade di tingkat daerah dan Indonesia telah menjadi teman dalam memperjuangkan perjuangan selama hampir 50 tahun,” kata Ketua Dewan Gubernur Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP), Datuk Seri Awang Sariyan, dikutip dari Malaymail.

Sebagai informasi, ASEAN adalah kelompok regional yang mempromosikan kerja sama ekonomi, politik, keamanan dan sosial budaya di antara sepuluh anggotanya. ASEAN terdiri dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Myanmar, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Lebih dari 1.000 bahasa digunakan di sepuluh negara ini.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya