TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiongkok Marah Gara-gara Kapal AS Melewati Selat Taiwan

Tiongkok sebut AS merusak perdamaian dan stabilitas

Kapal Coast Guard China-5202 membayangi KRI Usman Harun-359 saat melaksanakan patroli mendekati kapal nelayan pukat China yang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia, utara Pulau Natuna. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok kembali memanas belakangan ini. Itu terjadi setelah kapal perang Angkatan Laut AS berlayar melalui Selat Taiwan pada Rabu, 24 Februari 2021 lalu.

Pasca-kejadian itu, militer Tiongkok menyebut Amerika Serikat merusak perdamaian dan stabilitas regional.

Zhang Chunhui, juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan, militer Tiongkok sedang melacak USS Curtis Wilbur saat berlayar melalui wilayah tersebut.

“Tindakan itu secara artifisial menciptakan faktor risiko di Selat Taiwan, dengan sengaja merusak perdamaian dan stabilitas regional, kami dengan tegas menentang ini,” kata Chunhui sebagaimana dilaporkan Fox News, Jumat, 26 Februari 2021.

Baca Juga: 2 Kapal Induk AS Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan

Baca Juga: AS Tolak Penuh Klaim Sepihak Laut China Selatan oleh Tiongkok

1. AS membantah tuduhan telah merusak perdamaian dan stabilitas regional

KRI Tjiptadi-381 yang beroperasi di bawah kendali Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I menghalau kapal Coast Guard China saat melakukan patroli di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau. ANTARA FOTO/HO/Dispen Koarmada I

Angkatan Laut AS membantah tuduhan telah merusak perdamaian dan stabilitas regional tersebut. Sebaliknya mereka menyatakan kapal perang tersebut melakukan transit rutin melalui selat sesuai hukum internasional.

“Transit ini menunjukkan kesediaan AS untuk terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional,” kata Letnan James Adams, juru bicara Armada Pasifik AS.

Armada ke-7 juga bersikeras transit tersebut adalah bagian dari komitmen AS untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

2. Latihan militer Tiongkok

Kapal Induk Amerika Serikat USS Nimitz sedang melakukan pengisian bahan bakar di Laut Tiongkok Selatan, pada 10 Juli 2020. twitter.com/USNavy

Transit tersebut dilakukan Angkatan Laut AS, setelah Tiongkok menggelar latihan militer di Laut China Selatan pada Selasa. Ada setidaknya 10 kapal pembom Tiongkok yang melakukan latihan serangan maritim hari itu.

Pesawat jet pembom tersebut adalah jenis H-6J, yang paling canggih dari angkatan laut Tiongkok, menurut South China Morning Post.

Pakar militer mengatakan latihan itu bertujuan untuk menunjukkan kekuatan dan kemampuan Tiongkok menanggapi aktivitas AS di wilayah tersebut.

“Ini untuk menunjukkan bahwa militer Tiongkok mampu melawan dan mengikuti apa yang dilakukan AS, dan mengendalikan situasi,” kata Yue Gang, pensiunan kolonel PLA.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya