TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menjelang Pelantikan, Jumlah Penolak Trump Kian Bertambah

Musuh Trump nggak sedikit.

Lucas Jackson/ANTARA FOTO

Siapa bilang jalan Donald Trump menuju karpet merah kepresidenan di Amerika Serikat itu mudah? Pasalnya, bakal presiden Amerika Serikat ini harus menghadapi kenyataan banyaknya unjuk rasa yang menentang pelantikan Trump sebagai orang nomer wahid di AS pada tanggal 20 Januari 2017 mendatang. 

Penolakan terhadap Trump bahkan datang dari parlemen. Saat ini setidaknya ada sekitar 20 orang anggota parlemen yang menyatakan boikot. Bahkan, jumlah penentang pelantikan dikabarkan terus bertambah. Terlebih, beberapa hari lalu, Trump baru saja melontarkan pernyataan kontroversial dengan melecehkan sosok tokoh hak azasi manusia (HAM) John Lewis. 

Lucas Jackson/ANTARA FOTO

Dikutip Reuters.com (17/1), salah satu adalah demonstrasi penolakan terhadap pelantikan Trump yang dipimpin langsung oleh pendeta dan juga aktivis, Al Sharpton. Sama seperti demo lainnya, para demonstran ini menyuarakan hak-hak sipil warga negara dan hak pilih rakyat yang disisihkan. Mereka juga menuntut adanya asuransi kesehatan bagi semua orang Amerika.

Demonstrasi yang secara “halus” memboikot pelantikan Trump ini dilakukan bertepatan dengan Hari Dr. Martin Luther King Jr. King merupakan sosok yang terkenal karena menentang praktik rasialisme dan mempromosikan hak-hak sipil pada era 70-an.

Baca Juga: Donald Trump Sedang Unggul dalam Pemilu, Ini Reaksi Warga Amerika!

Kongres juga menentang Trump karena menganggap kebijakannya yang sarat dengan kriminalisasi, deportasi massal, dan kejahatan kebencian. Mereka pun bersikukuh akan tetap di AS dan tidak akan pergi. Salah satu program Donald Trump yang cukup ekstrim adalah membangun tembok di sepanjang perbatasan Meksiko dan juga mengharuskan registrasi bagi Muslim yang masuk ke Amerika.

Kebijakan Trump, salah satunya adalah menyingkirkan para imigran gelap.

Darren Ornitz/ANTARA FOTO

Kebijakan Trump yang kurang bisa diterima adalah menyingkirkan para imigran gelap dan Muslim yang ada di Amerika.

Baca Juga: Ini Dia Mantan Miss Universe yang Dicemooh Donald Trump sebagai 'Miss Piggy'

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya