TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times
© 2024 idntimes.com by IDN Media
Home News World

Beijing Perintahkan Kantor Pemerintah Ganti Komputer Buatan Asing

Instruksi ini diprediksi merugikan produsen asal AS

Anggota staf Tiongkok menyesuaikan bendera Amerika Serikat dan Tiongkok sebelum sesi pembukaan negosiasi dagang antara perwakilan dagang Amerika Serikat dan Tiongkok di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, Tiongkok, pada 14 Februari 2019. ANTARA FOTO/Mark Schiefelbein/Pool via REUTERS/File Photo
Verified
Rosa Folia

Beijing, IDN Times - Pemerintah Tiongkok memberi instruksi kepada kantor dan lembaga pemerintah di seluruh negeri untuk mengganti semua komputer dan perangkat lunak buatan asing dalam kurun waktu tiga tahun.

Menurut laporan Financial Times, ini merupakan perintah yang pertama kali diumumkan secara publik untuk menyasar para produsen komputer dan perlengkapannya dari Amerika Serikat. Instruksi tersebut diprediksi akan sangat merugikan perusahaan teknologi seperti Hewlett-Packard, Microsoft dan Dell.

Baca Juga: China dan Amerika Setuju Hentikan Perang Dagang

1. Beijing membalas kebijakan Washington

Anggota staf Tiongkok menyesuaikan bendera Amerika Serikat dan Tiongkok sebelum sesi pembukaan negosiasi dagang antara perwakilan dagang Amerika Serikat dan Tiongkok di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, Tiongkok, pada 14 Februari 2019. ANTARA FOTO/Mark Schiefelbein/Pool via REUTERS/File Photo

Dengan begitu, pemerintah pusat memaksa semua lembaga negara untuk beralih memakai produsen dalam negeri. Langkah ini dinilai sebagai balasan terhadap kebijakan serupa yang diberlakukan oleh pemerintah Amerika Serikat.

Setidaknya sejak Mei 2019, Presiden Donald Trump meminta pemerintah menekan penggunaaan teknologi buatan Tiongkok dan aliansi-aliansinya. Kebijakan itu diambil sebagai bagian dari perang dagang antara kedua negara.

2. Puluhan juta perangkat keras harus diganti

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara saat pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He di Ruang Oval Gedung Putih dua hari setelah negosiasi dagang di Washington, Amerikat Serikat, pada 11 Oktober 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Yuri Gripas

Perintah Beijing itu tidak mudah untuk dijalankan. Sejumlah analis di China Securities mengatakan kepada Financial Times bahwa setidaknya ada 20 juta sampai 30 juta perangkat keras yang harus diganti. Porsi terbesar akan dimulai pada awal tahun 2020.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Karena hanya mendapat tenggat waktu tiga tahun, pemerintah diperkirakan perlu mengganti 30 persen perangkat pada 2020, 50 persen pada 2021, dan 20 persen pada 2022. Di Tiongkok, pola ini dikenal sebagai "3-5-2".

Para analis juga mengungkap pemerintah pusat sudah mulai memesan pengganti kepada perusahaan lokal sejak tahun lalu. Awalnya, pemerintah berupaya membangun infrastruktur yang memakai teknologi yang "aman dan bisa dikontrol" seperti tertulis dalam Undang-undang Keamanan Siber pada 2017.

Baca Juga: Bagaimana Indonesia Sikapi Perang Dagang AS vs Tiongkok?

Topik:
amerika
China
tiongkok
Perang Dagang
Topik Populer:
putusan MK
Piala Thomas dan Uber 2024
Piala Asia U-23 2024
Quiz

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya

Perkuat Layanan Haji di Kloter, Tenaga Kesehatan Diberi Pembekalan

Kelompok Bersenjata Bunuh 10 Orang di Kamerun

Australia Selidiki Benda Misterius yang Terdampar di Pantai

Surya Paloh Temui Jokowi di Istana, NasDem: Silaturahmi!

Bupati Mimika Nonaktif Eltinus Omaleng Divonis Bebas

Citra Prabowo Berhati Besar Dinilai Bisa Dongkrak Popularitas

Jemaah Haji Wafat 661 orang, Melebihi Musim Haji 2017 dan 2015

Polisi Bongkar Kasus Narkoba 36 Kg, Bandar Gunakan Modus Baru

Begal Sadis di Bekasi Ditangkap, Polisi Hadiahkan Timah Panas

AS-Indonesia Bidik Kerja Sama Konservasi Hutan