TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

CEO Twitter Buka Suara soal Twit Donald Trump yang Dilabeli Sesat

Jack Dorsey menyebut itu adalah kebijakan perusahaan

Tangkapan layar cuitan Twitter soal mengapa tweet Presiden Amerika Serikat Donald Trump ditandai sebagai sesat dengan cek fakta pada 28 Mei 2020. twitter.com/TwitterSafety

San Francisco, IDN Times - CEO Twitter Jack Dorsey, buka suara soal mengapa pihaknya memberikan label cek fakta dan sesat terhadap twit Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ia menegaskan bahwa itu adalah kebijakan perusahaan untuk semakin bersikap transparan apalagi saat Pilpres AS semakin dekat.

Dorsey pun meminta agar tidak ada karyawannya yang diserang karena ini. Permintaan tersebut muncul setelah penasihat Trump Kellyanne Conway menyerukan masyarakat untuk menyerang Kepala Integritas Twitter, Yoel Roth.

Ia dinilai sebagai aktor yang berperan dalam pemberian label itu. Menurut laporan Protocol, Roth bahkan menerima serangkaian ancaman pembunuhan.

Baca Juga: Cuitan Trump Diberi Label Cek Fakta, Mark Zuckerberg Kritik Twitter

1. Dorsey menegaskan dirinya yang bertanggung jawab penuh dan mengaku terus berniat menunjukkan informasi keliru soal pemilihan umum

Tangkapan layar pernyataan CEO Twitter Jack Dorsey soal pemberian label cek fakta dan sesat kepada cuitan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 27 Mei 2020. twitter.com/jack

Dorsey mengeluarkan pernyataan berisi bantahan bahwa ada karyawannya yang bertanggung jawab atas pemberian label menyesatkan pada twit Trump. Ini karena kebijakan perusahaan yang dikepalainya tersebut.

"Cek fakta: ada seseorang yang mutlak bertanggung jawab atas sikap-sikap kami sebagai suatu perusahaan, dan itu adalah saya," tulis Dorsey.

"Tolong jangan ganggu karyawan kami. Kami akan terus menunjukkan informasi yang keliru atau diperdebatkan tentang pemilihan umum secara global. Dan kami akan mengakui dan menerima setiap kesalahan yang kami perbuat," ujarnya lagi.

Ia lalu melanjutkan, "Ini tak menjadikan kami sebagai 'wasit kebenaran'. Niat kami adalah menghubungkan titik-titik dari pernyataan-pernyataan bertentangan dan memperlihatkan informasi yang diperdebatkan agar orang-orang bisa memutuskan sendiri. Transparansi yang lebih dari kami sangat penting bagi banyak orang supaya bisa jelas melihat alasan di balik sikap kami."

2. Dorsey menjelaskan bahwa twit Trump menyesatkan para pemilih

Tangkapan layar pernyataan CEO Twitter Jack Dorsey soal pemberian label cek fakta dan sesat kepada cuitan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 27 Mei 2020. twitter.com/jack

Selanjutnya, Dorsey menyertakan tautan berisi kebijakan integritas kewarganegaraan Twitter. Di dalamnya ada larangan penyalahgunaan platform tersebut untuk tujuan memanipulasi atau mengintervensi pemilihan umum atau proses kewarganegaraan lainnya.

Menurut Twitter, ini termasuk mengunggah atau membagikan konten yang bisa menghalangi partisipasi atau menyesatkan publik soal kapan, di mana, atau bagaimana cara berpartisipasi dalam sebuah proses kewarganegaraan.

Twitter menilai dari kebijakan tersebut bahwa twit Trump bisa menyesatkan orang agar berpikir mereka tak perlu mendaftar untuk mendapatkan surat suara dan menambahkan informasi hanya pemilih terdaftar yang menerima surat suara.

Baca Juga: Marah Cuitan Trump Disebut Sesat, Gedung Putih Serang Pegawai Twitter

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya