TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demi Tangani Virus Corona, 6 Pemimpin Negara Ini Pilih Potong Gaji

Tanggung jawab moral sebagai seorang pemimpin saat krisis

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memberikan pengarahan respons COVID-19 di Wellington, Selandia Baru, pada 14 Maret 2020. Sumber: instagram.com/jacindaardern

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat perekonomian banyak negara menjadi terganggu. Bahkan, IMF baru saja memprediksi ekonomi global akan mengalami kontraksi sebesar tiga persen pada tahun ini. Ketika terjadi, IMF menyebutnya sebagai penurunan terburuk sejak Great Depression pada 1930-an.

Pemerintah di banyak negara harus menyediakan anggaran khusus untuk mendukung berbagai sektor dalam negeri, termasuk pelayanan kesehatan. Dengan melihat beban tersebut, sejumlah pemimpin negara memutuskan untuk memotong gaji yang mereka terima.

Berikut ini adalah enam pemimpin negara yang pilih melakukannya untuk membantu penanganan COVID-19:

Baca Juga: Presiden dan Menteri Korsel Potong 30 Persen Gaji untuk Lawan COVID-19

1. Jacinda Ardern

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memberikan pengarahan respons COVID-19 di Wellington, Selandia Baru, pada 14 Maret 2020. Foto diambil dari media sosial. instagram.com/jacindaardern

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan pada Rabu (15/4) bahwa dirinya dan menteri-menteri di kabinetnya akan menerima gaji setelah dipotong sebesar 20 persen selama enam bulan mendatang.

Mengutip CNBC, ia mengatakan penting bagi para pejabat negara dengan gaji tertinggi untuk memperlihatkan solidaritas kepada warga biasa yang berjuang hidup setiap hari di tengah situasi krisis. Dengan ini, pendapatan Ardern akan berkurang sebanyak Rp441 juta. Sedangkan para menteri akan mendapat pengurangan masing-masing sebesar Rp252 juta.

2. Lee Hsien Long

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long saat merekam video untuk pertemuan dengan organisasi kesehatan dunia (WHO) di Singapura pada 8 April 2020. Foto diambil dari media sosial. twitter.com/leehsienlong

Sebelum Ardern, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long sudah lebih dulu mengumumkan bahwa ia, Presiden, anggota kabinet, serta seluruh pejabat politik di pemerintahan takkan mengambil gaji total selama tiga bulan. Awalnya, pada Februari Lee mengungkap pihaknya merelakan gaji satu bulan, yang kemudian pada Maret ditambah dua bulan.

South China Morning Post melaporkan Lee merupakan pemimpin negara dengan pendapatan tertinggi di dunia. Per tahun, Lee memperoleh penghasilan sebesar Rp24 miliar. Angka ini belum termasuk bonus jika dianggap memperlihatkan performa yang baik. Sedangkan, menteri minimal menerima gaji sebanyak Rp12 miliar per tahun dengan bonus sekitar 35 persen.

3. Muhyiddin Yassin

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin sebelum pelantikan di depan kediamannya di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 1 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng

Begitu menjabat sebagai pengganti Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menawarkan untuk potong gaji selama dua bulan. Keputusan yang sama juga diambil oleh para menteri dan deputi menteri di kabinetnya. Uang tersebut akan disalurkan ke dana penanganan COVID-19 Malaysia.

"Langkah ini memperlihatkan niat pemerintah untuk membantu mereka yang terdampak COVID-19," tulis Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dikutip Free Malaysia Today. Menurut pemberitaan MalayMail, gaji seorang Perdana Menteri adalah sebesar Rp82,3 juta per bulan.

Baca Juga: Bos-bos Perusahaan Kakap Ini Rela Potong Gaji Demi Lawan Virus Corona

4. Narendra Modi

Perdana Menteri India Narendra Modi memberikan penghormatan di tugu peringatan Mahatma Gandhi pada hari ulang tahun ke 150 Gandhi di Rajghat, India, pada 2 Oktober 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi

Pada awal April lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan dirinya, anggota kabinetnya , serta seluruh anggota parlemen akan menerima pemotongan gaji sebanyak 30 persen. Menteri Tenaga Kerja Prakash Javadekar menjelaskan pemotongan dilakukan per April hingga genap 12 bulan.

Langkah Modi dan parlemen di New Delhi pun diikuti oleh para gubernur di seluruh negara bagian dan anggota parlemen di semua daerah. Mengutip India Today, langkah ini akan membuat negara menghemat kurang lebih sebesar Rp16,106 triliun. 

5. Cyril Ramaphosa

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Foto diambil dari media sosial. twitter.com/CyrilRamaphosa

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa setuju mendapatkan potongan gaji sebesar 33 persen selama tiga bulan. Pengumuman disampaikan oleh Ramaphosa saat menyampaikan perpanjangan durasi lockdown nasional pada awal April lalu. Selain Ramaphosa, anggota kabinetnya juga akan menerima potongan gaji sama besarnya.

Seluruh uang hasil pemangkasan tersebut akan disumbangkan ke Dana Solidaritas yang disiapkan pemerintah sebagai bagian dari upaya penanganan COVID-19 di Afrika Serikat.

"Kami menyerukan kepada pejabat publik dan eksekutif dari perusahaan-perusahaan besar untuk melakukan hal yang sama guna meningkatkan jangkauan upaya nasional tersebut," kata Ramaphosa, seperti dikutip kantor berita milik pemerintah.

Baca Juga: Bantu Tangani COVID-19, Parlemen Jepang Berencana Potong Gaji 1 Tahun

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya