Di Masa Pandemik, Sindikat Penjual Ventilator Palsu Ditangkap di Rusia
Mereka dilaporkan menjualnya sampai total Rp13,4 miliar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Moskow, IDN Times - Otoritas keamanan Rusia menangkap satu kelompok yang diduga berusaha menjual sebanyak lebih dari 100 ventilator palsu untuk merawat pasien COVID-19 pada Rabu (29/4). Penangkapan tersebut diberitakan oleh kantor berita TASS yang mendapatkan informasi dari orang dalam di institusi penegakan hukum Rusia.
"Para tersangka, termasuk organisator, telah ditangkap di Moskow karena menjual lebih dari 100 ventilator palsu," kata sumber anonim tersebut. Kelompok itu berencana menjual ventilator tersebut dengan harga total Rp13,4 miliar. Sampai hari ini, otoritas kesehatan Rusia telah melaporkan 99.399 kasus virus corona di mana ada 972 orang yang meninggal.
Baca Juga: Krisis Alat Medis untuk Lawan COVID-19, AS Terima Bantuan dari Rusia
1. Rusia mengirimkan ventilator ke Amerika Serikat
Menurut laporan The Moscow Times, pemerintah Rusia mengaku memiliki sekitar 42.000 sampai 43.000 ventilator di seluruh rumah sakit pemerintah. Rata-rata ada 29 ventilator per 100.000 orang. Pasien yang memerlukan alat tersebut pun tak terbatas hanya yang terinfeksi virus corona.
Para pekerja medis sempat mengaku kekurangan alat esensial seperti ventilator seiring dengan semakin bertambahnya pasien COVID-19 setiap hari. Akan tetapi, Rusia mengirimkan ventilator ke Amerika Serikat pada pertengahan April lalu. Media Rusia RBC melaporkan bahwa ventilator tersebut diproduksi oleh perusahaan yang terkena sanksi Amerika Serikat.
Baca Juga: Donald Trump: Teman Saya, Presiden Jokowi Meminta Ventilator