TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inggris Klaim Kapalnya Dihadang Iran, Ini Bantahan dari Tehran

Iran menilai Inggris hanya ingin meningkatkan tensi kawasan

ANTARA FOTO/Tasnim News Agency/Handout via REUTERS

Tehran, IDN Times - Kementerian Pertahanan Inggris mengklaim bahwa ada sebuah tanker minyak milik negaranya yang coba dihadang oleh lima kapal Iran pada Rabu (10/7). Menurut pengakuan Inggris, tanker tersebut berhadapan dengan kapal angkatan bersenjata Iran (IRGC) ketika tengah berlayar di dekat Teluk Persia.

Dilansir dari BBC, lima kapal IRGC disebut menghadang tanker minyak bernama British Heritage sebelum kapal militer Inggris HMS Montrose turun tangan dengan mengirimkan peringatan verbal. Juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan aksi Iran itu "melawan hukum internasional". Sedangkan Iran membantahnya.

1. Iran disebut mengancam menyita tanker Inggris

ANTARA FOTO/Tasnim News Agency/Handout via REUTERS

Menurut klaim Inggris, Iran mengancam melakukan balas dendam dengan menyita British Heritage. Namun, upaya itu digagalkan oleh pasukan yang berada di atas kapal militer HMS Montrose. Insiden ini sendiri terjadi sekitar satu minggu usai kapal Angkatan Laut Inggris menghentikan sebuah tanker Iran, Grace 1, di Gibraltar.

Tak hanya menghentikan, Inggris juga melakukan penyitaan atas dugaan bahwa tanker itu sedang mengangkut minyak untuk dikirimkan ke Suriah. Aksi Iran, jika benar, adalah sebuah pelanggaran saksi yang bisa memicu konflik antara Amerika Serikat, Inggris, Iran dan Suriah.

Baca Juga: Ini Syarat dari Iran Jika Amerika Serikat Ingin Lakukan Dialog

2. Inggris menegaskan kapal militernya berada di perairan internasional

ANTARA FOTO/Official Khamenei website/Handout via REUTERS

BBC melaporkan bahwa ketika insiden terjadi, British Heritage sedang berlayar di dekat Pulau Abu Musa. Status pulau itu sendiri masih diperebutkan oleh Iran dan Uni Emirat Arab (UAE). Namun, Inggris mengatakan bahwa kapal militernya tetap berada di perairan internasional.

"Berlawanan dengan hukum internasional, tiga kapal Iran berusaha menghentikan laju dari sebuah kapal komersial, British Heritage, melalui Selat Hormuz. Kami khawatir dengan aksi ini dan terus mendorong otoritas Iran untuk melakukan de-eskalasi situasi di kawasan," kata juru bicara Inggris.

3. Iran membantah klaim Inggris

ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS

Kantor berita Iran, Fars, mengutip bantahan dari kantor humas IRGC terkait klaim Inggris. Dalam sebuah cuitan, IRGC "membantah klaim oleh sumber Amerika" bahwa Iran berusaha melakukan penyitaan terhadap British Heritage. IRGC juga menegaskan insiden yang seperti itu tidak terjadi sama sekali.

"Tidak ada konfrontasi apa pun dalam 24 jam terakhir dengan kapal asing mana pun, termasuk kepunyaan Inggris," kata IRGC yang dikutip oleh kantor berita AFP. Sedangkan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menilai Inggris hanya "berusaha menciptakan tensi" di kawasan dan menyebut "klaim-klaim itu tidak ada nilainya".

4. Iran meningkatkan pengayaan uranium ke level di atas yang sudah disepakati

ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

Sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Iran membuat Tehran merespons secara negatif. Washington menambah sanksi dengan mengeluarkan kebijakan tekanan maksimum, salah satunya memaksa ekspor minyak Iran ke titik nol. Tujuannya adalah agar Iran menghentikan aksi-aksi yang membahayakan keamanan di kawasan.

Sebaliknya, tujuan itu justru tampaknya sulit tercapai. Iran baru-baru ini mengaku meningkatkan pengayaan uranium ke level di atas kesepakatan nuklir yang dibuat pada 2015. Kesepakatan itu sendiri runtuh setelah Donald Trump memutuskan meninggalkannya pada 2018 dan berdampak pada semakin memburuknya relasi antara Amerika Serikat dan Iran.

Baca Juga: Dijatuhi Sanksi oleh Amerika Serikat, Iran: Ini Akhir dari Diplomasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya