TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Krisis Alat Medis untuk Lawan COVID-19, AS Terima Bantuan dari Rusia

Sejumlah pihak di AS tak rela negaranya dibantu oleh Rusia

Petugas medis Rusia memakai pakaian pelindung sambil memeriksa penumpang untuk pencegahan penyebaran virus corona di Bandara Internasional Sheremetyevo luar Moskow, Rusia, pada 17 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov

New York City, IDN Times - Dalam sebuah momen yang sangat langka, pemerintah Amerika Serikat menerima bantuan alat medis yang ditawarkan oleh Rusia untuk menghadapi pandemik COVID-19. Media-media Barat menyebut peristiwa ini sebagai "kudeta" oleh Presiden Vladimir Putin dari sisi public relations.

Radio Liberty mengutip pernyataan resmi Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang mengungkap bahwa pesawat Rusia untuk mengangkut alat-alat medis itu sudah tiba di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, pada Rabu siang waktu setempat (1/4). Selanjutnya, alat-alat itu didistribusikan ke sejumlah rumah sakit yang memerlukan melalui lembaga tanggap darurat setempat.

Baca Juga: Trump Ingatkan Warga AS Akan Hadapi Kondisi Menyakitkan karena Corona

1. Bantuan itu disebut sebagai hasil percakapan antara Donald Trump dan Vladimir Putin

Petugas medis Rusia memakai pakaian pelindung sambil memeriksa penumpang untuk pencegahan penyebaran virus corona di Bandara Internasional Sheremetyevo luar Moskow, Rusia, pada 17 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov

Alat-alat medis yang dikirim Rusia terdiri dari, antara lain, masker, ventilator serta perlengkapan perlindungan pribadi seberat 60 ton. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Morgan Ortagus mengatakan ini adalah hasil percakapan telepon antara Trump dan Putin pada Senin (30/3). Gedung Putih kemudian membeli alat-alat itu dari Rusia.

Bahkan, Trump mengungkap perihal kerja sama dengan Rusia itu dalam konferensi pers di awal minggu dan memberi pujian kepada Putin. "Kedua negara telah menyediakan bantuan kemanusiaan kepada satu sama lain saat krisis di masa lalu dan tanpa ragu akan melakukannya lagi di masa depan," kata Ortagus. "Ini waktu untuk bekerja sama melawan musuh bersama yang mengancam kehidupan kita semua."

2. Sejumlah pihak di Amerika Serikat sulit menerima fakta bahwa kali ini negara mereka yang dibantu oleh Rusia

Petugas penegak hukum Rusia ketika lockdown parsial untuk mencegah penyebaran virus corona di pusat Moskow, Rusia, pada 30 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Evgenia Novozhenina

Selama berdekade-dekade, hubungan antara Amerika Serikat dan Rusia mengalami kerenggangan. Kedua negara saling berkompetisi untuk memperlihatkan dominasi paling besar di dunia. Begitu Perang Dingin usai, Amerika Serikat dianggap mengambil posisi sebagai pemimpin dunia.

Begitu Trump menjadi presiden, relasi kedua negara mulai terlihat kontras dengan sejarah. Sejumlah pihak di Amerika Serikat pun mengkritik kerelaan Gedung Putih untuk menerima bantuan dari Rusia. Ini karena di mata mereka, selama ini yang terjadi adalah Amerika Serikat yang mengulurkan tangan sebagai negara paling berkecukupan -- bukan sebaliknya.

"Tak ada yang perlu dilihat di sini. Hanya pesawat militer Rusia yang mendarat di JFK dengan 60 ton suplai medis untuk mendukung respons Amerika Serikat terhadap #COVID19. Sebuah keuntungan propaganda ketika pemerintah kita menyusut dari peran kepemimpinan Amerika dalam krisis global," cuit Brett McGurk, mantan diplomat di masa pemerintahan Barack Obama, George W. Bush dan Trump.

Sementara itu, juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengingatkan Amerika Serikat untuk melakukan hal yang sama ketika diperlukan.

"Penting untuk dicatat bahwa saat menawarkan bantuan kepada kolega-kolega di Amerika Serikat, Presiden [Putin] berpikiran bahwa ketika produksi perlengkapan dan alat medis Amerika Serikat mendapatkan momentum, mereka juga bersedia membalas waktu diperlukan," kata Peskov, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Rekor Baru, 101.657 Penduduk Amerika Serikat Terinfeksi Virus Corona!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya