Meski Berpondasi Rapuh, Makam Yesus Tetap Dibuka untuk Umum
Bangunan berusia ribuan tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada Rabu (22/3) situs bersejarah yang dipercaya sebagai makam Yesus atau Gereja Makam Kudus di Yerusalem Timur dibuka kembali untuk umum. Pembukaan makam Yesus tersebut untuk menandai selesainya proses penataan kembali atau restorasi yang berlangsung sejak Oktober 2016.
Umat Kristiani, baik dari gereja maupun para peziarah, berkumpul di lokasi tersebut untuk berdoa. Sayangnya, sukacita tersebut harus diikuti dengan kegelisahan setelah ada peringatan dari para peneliti yang terlibat dalam proses restorasi.
Mereka mengingatkan bahwa makam Yesus dibangun di atas fondasi yang rapuh sehingga rentan roboh.
Dikutip dari National Geographic, tim peneliti dari National Technical University of Athens (NTUA) menemukan fakta bahwa situs paling suci bagi umat Kristiani tersebut berpotensi untuk roboh sebab dibangun di atas fondasi yang tak stabil. Tim NTUA mengungkapkan kemungkinan itu usai melakukan restorasi.
Bahkan, bila terjadi, yang roboh bukan hanya makam Yesus, tapi juga kompleks di sekitarnya. Antonia Moropoulou, ketua pengawas NTUA, menyebut bahwa hal tersebut adalah sebuah keniscayaan bila tak segera dilakukan pembenahan yang lebih menyeluruh. "Ketika fondasinya gagal menopang bangunan, proses robohnya tak akan pelan, tapi luar biasa," ujarnya.
Baca Juga: Tidak Semua Orang Kristen Merayakan Natal Tanggal 25 Desember, Mengapa?
Editor’s picks
Baca Juga: Arkeolog Ini Mengklaim Telah Menemukan Kitab Suci Asli Tentang Yesus!