TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Krisis Rohingya Meningkat, Myanmar Malah Blokir Semua Bantuan

Kekerasan terparah dalam satu dekade.

ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) mengumumkan bahwa pemerintah Myanmar telah memutuskan untuk memblokir akses bantuan internasional untuk warga Rohingya. Seperti dilaporkan The Guardian, beragam suplai vital seperti makanan, air bersih dan obat-obatan yang seharusnya diterima oleh ribuan warga sipil Rohingya harus tertahan, sehingga untuk sementara dikirimkan ke wilayah lain di Rakhine.

Baca juga: Pejabat Senior PBB: Myanmar Sedang Melakukan Upaya Pembersihan Etnis Rohingya

Pemerintah mengatakan kondisi keamanan tak memungkinkan untuk menerima bantuan.

ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Koordinator PBB untuk Myanmar berkata bahwa alasan pemerintah untuk memblokir akses bantuan karena "situasi keamanan dan larangan kunjungan pemerintah". Otoritas setempat tak memberikan izin bagi para pekerja maupun bantuan kemanusiaan untuk beroperasi seperti biasa.

"PBB saat ini sedang berdiskusi dengan pihak otoritas untuk memastikan bahwa operasi kemanusiaan bisa dilakukan kembali," ujarnya. Selama lebih dari seminggu sejak kekerasan terjadi, para staf dari badan pengungsi (UNHCR) dan badan pendidikan (UNICEF) tak melakukan pekerjaan lapangan sama sekali di Rakhine bagian utara. Ini dipastikan akan berdampak buruk terhadap warga sipil di sana.

ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ponir Hussain

Selain kedua organisasi tersebut, badan pangan dunia (WFP), Oxfam dan Save The Children juga terpaksa menghentikan kegiatan mereka di Myanmar. WFP sendiri khawatir hampir seperempat warga akan menderita tanpa akses reguler terhadap pangan.

Badan koordinasi urusan kemanusiaan PBB (UNOCHA) mengatakan pihaknya "sangat khawatir akan nasib ribuan orang yang terkena dampak dari konflik yang terjadi". Berbagai organisasi yang aktif beroperasi di Rakhine mengaku telah memprotes keputusan pemerintah tersebut.

Baca juga: Myanmar Raih Predikat Penjahat Kemanusiaan Terburuk

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya