TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Resah Gelombang Kedua COVID-19, Wuhan Tes Ratusan Ribu Warga per Hari

Tes hari Minggu diikuti oleh lebih dari 200.000 orang

Tes asam nukleat kepada warga di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 15 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Wuhan, IDN Times - Pemerintah Wuhan, Tiongkok, melakukan tes asam nukleat kepada ratusan ribu warganya karena resah terhadap kasus COVID-19 gelombang kedua. Sejak Kamis (14/5), masyarakat sekitar mengantre untuk mendapatkan giliran.

Seperti dilaporkan Reuters, otoritas kesehatan Wuhan mengatakan bahwa tes pada Minggu (17/5) diikuti oleh sebanyak 222.675 orang. Angka ini melebihi dua kali lipat tes yang dilakukan sehari sebelumnya. Sedangkan tes pada Kamis (14/5) dan Jumat (15/5) diikutii oleh lebih dari 186.400 warga.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Gelombang Kedua Muncul, Wuhan akan Tes 11 Juta Penduduk

1. Klaster baru setelah lockdown dilaporkan pada akhir pekan lalu

Warga antre untuk melakukan tes asam nukleat di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 17 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Wuhan melaporkan klaster COVID-19 pertama pasca-lockdown pada Sabtu (9/5) dan Minggu (10/5) di mana ada enam orang dikonfirmasi positif. Pada Senin (11/5), otoritas kesehatan setempat kembali mengumumkan lima kasus baru. Pemerintah sendiri perlahan melonggarkan lockdown selama 70 hari pada akhir Maret, dan mengakhirinya pada Rabu (8/4).

Maka awal pekan lalu, Wuhan mengungkap rencana untuk melakukan tes terhadap 11 juta penduduknya. Sempat muncul laporan berbeda bahwa ini wajib diikuti oleh semuanya. Namun, menurut informasi terakhir, tes bersifat sukarela dan mereka yang sudah menjalani sebelumnya tidak dirasa perlu berpartisipasi lagi.

2. Wuhan berniat mengidentifikasi orang yang terinfeksi virus corona, tapi tak memperlihatkan gejala

Tes asam nukleat kepada warga di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 15 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Tes yang berlangsung saat ini disebut fokus pada identifikasi orang-orang yang sebenarnya terinfeksi virus corona, tetapi tidak menunjukkan gejala seperti demam atau kesulitan bernapas. Sejak 14 sampai 16 Mei, otoritas kesehatan Wuhan mengumumkan tidak menemukan kasus dengan gejala.

Hanya saja, ada 28 orang asimtomatik yang rupanya sudah tertular virus corona. Menurut pemerintah, tes ini dilakukan selama 10 hari saja dan berharap dalam kurun waktu tersebut semua yang memiliki virus itu di dalam diri mereka bisa dengan cepat diidentifikasi dan dirawat. Sampai kini, Tiongkok melaporkan lebih dari 84.000 kasus COVID-19 dan lebih dari 4.600 kematian.

Baca Juga: Intelijen AS Tuduh Tiongkok Palsukan Data Kasus Virus Corona

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya