TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Swiss Usut Akademisi Islam Tariq Ramadan atas Dugaan Perkosaan

Tariq Ramadan adalah keturunan pendiri Ikhwanul Muslimin

AFP/Mehdi Fedouach

Jenewa, IDN Times - Penyelidik dari otoritas berwenang di Swiss memutuskan membuka proses penyelidikan terhadap akademisi Islam ternama, Tariq Ramadan. Profesor bidang studi tentang Islam di Universitas Oxford, Inggris, itu dituding memerkosa seorang perempuan.

Dugaan pemerkosaan itu diduga terjadi di sebuah hotel di Jenewa tahun 2008. Kasus ini menarik perhatian karena Tariq merupakan sosok yang sangat populer di negara-negara Islam.

Baca Juga: Desa Ini Izinkan Pemerkosaan Balasan

1. Perempuan yang mengaku sebagai korban itu melaporkan Tariq pada April lalu

Ilustrasi (Pixabay)

Seperti dilaporkan kantor berita AFP, juru bicara Kementerian Hukum Swiss, Henri Della Casa, membenarkan bahwa negaranya tengah melakukan penyelidikan terhadap Tariq. Ini menyusul laporan dari perempuan yang melaporkan pria berusia 56 tahun itu pada April lalu.

Identitas perempuan itu sendiri masih dirahasiakan meski polisi mengungkap bahwa pemerkosaan terhadapnya terjadi di sebuah hotel di Jenewa. "Saya mengonfirmasi penyelidikan tersebut," ucap Della Casa. Sementara itu, pengacara si pelapor, Romain Jordan, mengatakan, "Pihak penyelidik dan kepolisian Jenewa bekerja keras dan dengan cepat."

2. Tariq merupakan keturunan pendiri Ikhwanul Muslimin

AFP/Mehdi Fedouach

Tariq merupakan sosok yang sangat populer di negara-negara Islam. Ini tak lepas dari fakta bahwa ia merupakan cucu dari Hassan Al-Banna yang merupakan pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir pada 1928. Sementara itu, sang ayah adalah salah satu tokoh penting dalam gerakan tersebut.

Meski dianggap sebagai sosok yang dihormati karena kapasitas akademiknya, Tariq bukan pertama kali ini dituding melakukan perkosaan. Sebelumnya, seorang aktivis perempuan bernama Henda Ayari juga mengaku menjadi korban Tariq. Henda mengaku diperkosa Tariq tahun 2012. Pengadilan Prancis sendiri memutuskan tuduhan itu tak cukup bukti.

Baca Juga: Pelari Asal Swiss Dilarang Ikut Kompetisi Eropa Akibat Posting Rasis

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya