Trump Disebut Sempat Minta 10.000 Tentara Militer Jaga Washington DC
Sekitar 5.000 pasukan Garda Nasional sudah ada di ibu kota
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington DC, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat meminta 10.000 tentara aktif untuk berpatroli di jalanan Washington DC pada minggu lalu, ketika ibu kota menjadi lokasi protes #BlackLivesMatter. Protes anti-rasisme dan kebrutalan polisi tersebut dipicu kematian laki-laki kulit hitam bernama George Floyd di Minneapolis, Minnesota.
Seperti laporan berbagai media, protes sempat berlangsung rusuh di depan Gedung Putih, ketika demonstran berhadapan dengan pasukan Secret Service. Bahkan, muncul kabar Trump sampai diamankan di ruang bawah tanah. Namun, ia membantah laporan tersebut dan mengklaim berada di ruangan itu untuk inspeksi, bukan bersembunyi.
Baca Juga: Twitter Sembunyikan Cuitan Trump karena Dinilai Agungkan Kekerasan
1. Pentagon keberatan dengan permintaan Trump sehingga batal
Mengutip CNN, permintaan Trump menggunakan pendekatan militeristik untuk merespons protes #BlackLivesMatter batal terwujud, lantaran Pentagon mengaku keberatan. Berdasarkan informasi dari pejabat senior Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Menteri Mark Esper dan Komandan Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley adalah dua pejabat top yang merasa permintaan Trump berlebihan.
Milley disebut mengatakan syarat kondisi darurat untuk menerjunkan militer di ranah domestik tidak terpenuhi dalam situasi ini. Sebagai gantinya, Esper memerintahkan 1.600 tentara aktif untuk berada di area Washington DC, dan siap beraksi ketika dibutuhkan. Pada saat yang sama pada pekan lalu, sekitar 5.000 pasukan Garda Nasional sudah berada di sana.
Baca Juga: Protes George Floyd: Lawan Demonstran, Trump Ancam Kerahkan Militer