Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer Myanmar
Penangkapan dikhawatirkan berujung ke kudeta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemimpin partai pemenang pemilu di Myanmar, Aung San Suu Kyi ditahan militer dalam aksi penggerebekan yang berlangsung Senin dini hari (1/2/2021). Penahanan itu terjadi di tengah ketegangan antara pemerintahan sipil dengan militer. Banyak pihak khawatir penahanan akan berujung aksi kudeta.
Stasiun berita BBC hari ini melaporkan informasi itu disampaikan juru bicara Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD), parpol yang dipimpin Suu Kyi. Perempuan yang sempat dikritik secara luas oleh dunia internasional karena abai terhadap nasib pengungsi etnis Rohingya itu ditahan bersama Presiden Wi Myint.
"Saya ingin menyampaikan kepada rakyat kami untuk merespons ini dengan tidak bersikap secara gegabah. Saya juga menginginkan mereka bertindak sesuai aturan hukum yang berlaku," ungkap jubir NLD, Myo Nyunt.
Koresponden BBC di kawasan Asia Tenggara, Jonathan Head mengatakan, ada banyak personel militer yang disebar di jalan-jalan di ibu kota Naypyitaw dan kota Yangoon. Selain itu, saluran telepon dan internet di ibu kota juga sudah diputus. Personel militer juga mendatangi rumah menteri koordinator di beberapa wilayah lalu menahan mereka.
Apakah kudeta saat ini benar-benar sedang terjadi?
Baca Juga: Partai Aung San Suu Kyi Akhirnya Menang Pemilu Myanmar Kali Ini
1. Aung San Suu Kyi ditahan usai partainya dinyatakan menang pemilu
Suu Kyi ditahan usai partai NLD dinyatakan menang telak dalam pemilu yang digelar November 2020 lalu. Alhasil, NLD dibolehkan membentuk pemerintahan.
Tetapi, putusan itu ditentang rezim militer di Myanmar. Mereka bersikukuh menyebut pemilu yang digelar tahun lalu dilandasi kecurangan dan penipuan.
Selama puluhan tahun, Myanmar dipimpin rezim militer hingga tahun 2011 lalu. Suu Kyi pun sempat menjadi tahanan rumah selama puluhan tahun.
Bila tidak ditahan seharusnya parlemen akan bersidang kali pertama pada hari ini. Namun, sejak kemarin, militer di Myanmar meminta agar persidangan itu ditunda.
Editor’s picks
Baca Juga: Kasus Rohingya Membuat Deretan Gelar Aung San Suu Kyi Ini Dicabut