PM Hungaria Sepakat Naikkan Gaji Dokter Saat Kasus COVID-19 Melonjak
Gaji dokter akan berkisar Rp38,6 juta hingga Rp115,9 juta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban bersama Asosiasi Medis Hungaria sepakat untuk menaikkan gaji para dokter. Kesepakatan ini diambil di saat kasus COVID-19 di Hungaria kembali melonjak.
Dikutip dari kantor berita Reuters, Senin 5 Oktober 2020, kenaikan gaji disyukuri oleh Asosiasi Medis Hungaria. Menurut ketua asosiasi, Gyula Kincses, ini bermakna pemerintah telah menerima proposal mereka terkait kenaikan gaji bagi para dokter. Dengan adanya kenaikan gaji ini, maka gaji dasar bagi praktisi medis dan dokter akan mengalami kenaikan dua kali lipat.
"Kami akhirnya berhasil mencapai apa yang selama ini kami perjuangkan. Nantinya, kami akan dapat bekerja di sistem kesehatan dengan gaji yang layak, tanpa mengharapkan gratifikasi atau tip," tutur Kincses.
Berapa sih kenaikan gaji yang disepakati oleh Pemerintah Hungaria? Kapan kenaikan gaji itu mulai berlaku?
Baca Juga: Amnesty International: Minim APD Jadi Penyebab Banyak Nakes Meninggal
1. Gaji dokter akan naik berkisar Rp38,6 juta hingga Rp115,9 juta
Menurut kesepakatan asosiasi tenaga medis dengan pemerintah, nominal kenaikan gaji dokter tergantung pada jam terbang, pengalaman, dan usia. Perkiraan gaji dokter akan naik menjadi 800 ribu Forints (setara Rp38,6 juta) hingga 2,4 juta Forints (setara Rp115,9 juta). Kenaikan gaji akan berlaku pada Januari 2021 dan diterapkan selama dua tahun.
Melalui akun Facebooknya, PM Orban mengatakan, pemerintahannya akan mengajukan aturan soal kenaikan gaji ke parlemen pada Senin, 12 Oktober 2020.
"Rumah sakit di negara kita akan mengalami tekanan yang begitu besar dalam kurun waktu tujuh hingga delapan bulan mendatang. Kini saatnya ada kenaikan gaji yang drastis bagi para dokter," ungkap PM Orban.
Baca Juga: 13 Anggota Uni Eropa Minta Tindakan Ekstra untuk Atasi Corona