Demonstran Myanmar Lawan Polisi Pakai Jemuran Pakaian Wanita
Ada mitos yang berkembang di Myanmar soal pakaian wanita
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Demonstran di Myanmar menggunakan trik khusus demi menghadapi polisi dan militer yang selalu menghalau dalam upaya menyampaikan aspirasi terkait kudeta dari junta. Mereka memakai mitos yang selama ini berkembang di masyarakat.
Para demonstran melawan polisi dan militer dengan menggunakan jemuran pakaian wanita. Demonstran sengaja membentangkan jemuran pakaian wanita di sudut-sudut jalan Myanmar, karena ada mitos tertentu yang berkembang di masyarakat jika melewatinya.
Trik ini terbilang ampuh. Karena, laju polisi dan militer saat hendak mendekati mereka lebih lambat. Kenapa harus pakaian wanita?
Baca Juga: Kemlu: WNI yang Ingin Keluar dari Myanmar Bisa Gunakan 2 Maskapai
Dalam kepercayaan masyarakat Myanmar, melewati jemuran pakaian wanita akan mendatangkan sial. Terlebih, kalau mereka melewati jemuran pakaian dalam wanita dan kain tradisional Myanmar, longyi.
Apalagi buat pria. Lewat di bawah jemuran pakaian wanita, apalagi dalaman, bisa berujung sial.
"Ada kepercayaan, kalau melewati jemuran pakaian wanita, pasti kesialan mendekati Anda. Apalagi, kalau melewati jemuran longyi," kata seorang demonstran dilansir RTHK.
1. Berkaitan dengan mitos
Baca Juga: Kisah Haru Ma Kyal Sin, Pendemo yang Tewas Ditembak Militer Myanmar