TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Silsilah Takhta Kerajaan Inggris, Raja Charles Jadi Pewaris Terlama

Sejarah dimulai dari era Saxon hingga Windsor

potret resmi setelah penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla (Instagram.com/theroyalfamily)

Kerajaan Inggris menjadi salah satu kerajaan besar yang masih eksis hingga kini. Akhir-akhir ini, keluarga kerajaan Inggris mendapat banyak sorotan dari publik sebab salah satu anggota keluarga Windsor baru saja dinobatkan sebagai raja.

Pada Sabtu (6/5/2023) lalu, Raja Charles III resmi dinobatkan sebagai Raja Inggris menggantikan pemimpin sebelumnya, Ratu Elizabeth II, yang telah meninggal pada 2022. Tiupan terompet juga menggema  saat Charles III dimahkotai oleh Uskup Agung Canterbury Justin Welby. 

Eksisnya keluarga Inggris hingga saat ini, tidak terlepas dari para raja dan ratu yang pernah memimpin. Berikut ini adalah sejarah singkat beserta silsilah keluarga kerajaan Inggris.

Baca Juga: 5 Harta Kekayaan Camilla Parker-Bowles usai Jadi Permaisuri Inggris 

Baca Juga: Sah! Raja Charles III Jadi Raja Inggris

1. Sejarah singkat keluarga Inggris

Mapsofworld.com

Dilansir Historic UK, terdapat 62 pemimpin Inggris dan Britania Raya dalam kurun waktu lebih dari 1200 tahun. Dalam sejarahnya, tentu terdapat berbagai dinamika di setiap kepemimpinan.

Pada awalnya, kerajaan Inggris dipimpin oleh Egbert (827—839) yang termasuk dalam Kerajaan Wessex era Anglo-Saxon. Kepemimpinan Inggris terus berjalan dipimpin raja-raja Wessex hingga pemimpin terakhirnya pada 1016, Edmund II Ironside, yang pada saat itu era kekuasaan Inggris sedang berjalan.

Setelah berakhirnya era kekuasaan Inggris, kekuasaan pun terus berlanjut hingga persatuan Inggris dan Skotlandia bersatu yang menandakan era baru dari kepemimpinan Britania Raya dimulai pada 1707.

2. Terbentuknya Britania Raya

suasana proses penobatan Raja Inggris (Instagram.com/theroyalfamily)

Dilansir dari Britannica, Act of Union 1707 menyebabkan Kerajaan Inggris (termasuk Wales) dan Kerajaan Skotlandia bersatu, sehingga menyebabkan bersatunya dua kekuasaan yang saat ini disebut sebagai Britania Raya. Dari peristiwa ini, suksesi Protestan juga diadopsi.

Setelah hampir satu abad kemudian, pada 1801 kekuasaan United Kingdom mulai terbentuk setelah Britania Raya bergabung dengan Irlandia. Namun, Irlandia akhirnya melepaskan diri pada 1922.

Berlanjut pada 1801, United Kingdom mulai terbentuk usai Britania Raya bergabung bersama Irlandia. Namun, pada 1922 Republik Irlandia melepaskan diri dan tersisa hanya bagian Utara yang masih masuk dalam Inggris Raya.

Baca Juga: Berlian Koh-i-Noor, Jejak Sejarah Kelam Kolonialisme Inggris di India

3. Keluarga Stuart

Ilustrasi Anglo-Saxon dalam Costumes of All Nations (1882). (commons.wikimedia.org/Albert Kretschmer)

Setelah era keluarga Saxon runtuh, kepemimpinan terus berjalan, mulai dari keluarga Norman, Plantagenet, Tudor, hingga Stuart (1714). Pada masa keluarga Stuart-lah era Britania Raya dimulai karena adanya Act of Union 1707. Pada masa ini, pemimpinnya adalah Ratu Anne.

Ratu Anne, penganut Protestan yang taat, merupakan putri kedua dari James II yang naik takhta pada usia 37 tahun. Ratu Anne menikah dengan pangeran George dari Denmark, tetapi tidak dapat melanjutkan suksesi kepemimpinannya.

Dirinya tidak memiliki pewaris sebab 17 anaknya meninggal sebelum dapat berkuasa. Namun, sebenarnya terdapat seorang anak dari Anne yang hanya hidup hingga usia 11 tahun. Dengan demikian, suksesi kepemimpinan Anne berpindah pada keluarga Hanover.

4. Keluarga Hanover

Setelah Ratu Anne dari keluarga Stuart meninggal dan tidak dapat melanjutkan suksesinya, kemudian kepemimpnan jatuh kepada George I (1714—1727) dari keluarga Hanover. George I adalah anak dari Sophia dan Elector of Hanover, cicit dari James I.

Ketika George I berkuasa, dirinya tidak pernah mempelajari bahasa Inggris sehingga pelaksanaan kebijakan nasional dilaksanakan oleh Perdana Menteri pertama Inggris, Sir Robert Walpole. Dilansir Historic UK, dalam masa suksesinya George I juga pernah terlibat dalam skandal South Sea Bubble 1720.  

Kembali melansir Historic UK, terdapat beberapa pemimpin Britania Raya yang berasal dari keluarga Hanover, yaitu:

1.     George I (1714—1727 M)

2.     George II (1727—1760 M)

3.     George III (1760—1820 M)

4.     George IV (1820—1830 M)

5.     William IV (1830—1837 M)

6.     Victoria (1837—1907 M)

Suksesi kepemimpinan Hanover berakhir di tangan Ratu Victoria, sebelum nantinya diteruskan oleh keluarga Saxe-Coburg-Gotha. Ratu Victoria juga terkenal sebagai salah satu Ratu dengan waktu kepemimpinannya yang panjang, yaitu sekitar 63 tahun.

5. Keluarga Saxe-Coburg-Gotha

Setelah suksesi kepemimpinan keluarga Hanover berakhir pada 1907, era baru dimulai dengan kepemimpinan Edward VII (1901—1910). Edward VII, putra dari Victoria dari Hanover, menggantikan posisi Victoria setelah kematiannya pada 1901.Edward VII juga terkenal sebagai eyang buyut dari Elizabeth II.

Dilansir Katadata, meski ibunya terkenal dengan waktu kepemimpinan yang panjang, sebaliknya, Edward VII termasuk dalam pemimpin dengan waktu kepemimpinan yang pendek. Namun, dirinya memegang status sebagai salah satu putra mahkota terlama, selama 59 tahun.

Edward VII menikah dengan Alexandra dari Denmark pada 1963 dan memiliki enam anak. Anak tertuanya adalah Edward Duke of Clarence yang meninggal pada 1892.

Selain itu, prestasi dan jasa Raja Edward VII pun juga cemerlang. Dirinya mampu membawa Britania Raya maju di bidang teknologi, seni, ilmu pengetahuan, militer, dan arsitektur. Raja Edward juga mengembalikan upacara tardisional yang sempat diberhentikan oleh ibunya, Victoria.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya