2 Tahun Kudeta Myanmar, Ini Penjelasan AS soal Penjatuhan Sanksi
Total sanksi sudah dijatuhkan ke 80 individu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dua tahun kudeta Myanmar, Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap enam individu dan tiga entitas yang berhubungan dengan junta militer Myanmar, salah satunya adalah memasok pendapatan mereka.
“Sanksi tersebut dijatuhkan ke pimpinan senior Kementerian Energi Myanmar, Perusahaan Minyak dan Gas Myanmar (MOGE), dan Angkatan Udara Burma, serta penjual senjata dan anggota keluarga dari rekanan bisnis militer yang ditunjuk sebelumnya,” kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam keterangan dari Kedutaan Besar AS di Jakarta, yang diterima IDN Times, Rabu (1/2/2023).
“Kami juga memberlakukan sanksi bagi Komisi Pemilihan Persatuan (Union Electoral Commission), yang telah dikerahkan oleh rezim untuk memajukan rencananya pemilihan yang sangat cacat yang akan menumbangkan keinginan rakyat Myanmar,” lanjut Blinken.
Baca Juga: Junta Myanmar Diundang ke Forum Militer AS-ASEAN
Baca Juga: 2 Tahun Kudeta Myanmar, AS-Kanada-Australia Jatuhkan Sanksi ke Junta
1. Total ada 80 individu dan 30 entitas yang dijatuhi sanksi
Blinken menyebutkan, hingga saat ini, AS telah memberlakukan sanksi terhadap 80 individu dan 30 entitas guna memblokir pendapatan junta serta untuk mempromosikan aspirasi demokrasi rakyat Myanmar. Sanksi ini diberlakukan di bawah Perintah Eksekutif 14014.
“Sejak kudeta militer pada 1 Februari 2021, krisis politik, ekonomi, dan kemanusiaan di Burma semakin parah,” ucap Blinken lagi.
Tercatat, akibat kudeta, hampir 3 ribu orang tewas, hampir 17 ribu orang ditahan, dan lebih dari 1,5 juta orang mengungsi.
Baca Juga: 2 Tahun Kudeta Myanmar, Tak Ada Tanda-tanda Pulih