TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

42 Warga Korut Meninggal Diduga COVID-19, Korsel Siap Beri Bantuan

Korsel siap kirim vaksin hingga tenaga medis

Yoon Suk-yeol, presiden baru Korea Selatan (Instagram.com/sukyeol.yoon)

Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk-yeol, menegaskan bahwa negaranya bersedia membantu Korea Utara (Korut) untuk memerangi COVID-19 yang kini tengah merebak di negara tersebut.

Tercatat, kini ada 42 orang telah meninggal akibat demam yang diduga karena terinfeksi  virus corona. Selain itu, 300 orang juga dilaporkan jatuh sakit.

Baca Juga: COVID-19 di Korea Utara Semakin Serius, PBB Siap Bantu 

1. Jika Korut bersedia, Korsel akan kirim vaksin

ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam pidatonya di sidang pleno di Majelis Nasional Korsel, Yoon menyampaikan tak akan mengabaikan bantuan kemanusiaan ke Korut.

“Jika Korut menanggapi bantuan kami, kami tentu akan membantu di bidang obat-obatan termasuk vaksin COVID-19, peralatan medis dan tenaga kesehatan,” ujar Yoon, dikutip dari Channel News Asia, Senin (16/5/2022).

Namun, Yoon tak memberikan rincian lagi apakah pihaknya telah menghubungi pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un perihal bantuan medis ini.

2. Kasus demam di Korut bertambah banyak

ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS

Kendati tak secara gamblang menyebutkan kasus positif COVID-19, Korut mengonfirmasi bahwa secara keseluruhan ada 820.620 warganya yang jatuh sakit dan demam.

Usai melaporkan adanya kasus positif COVID-19 perdana pada 14 Mei lalu, Korut langsung menerapkan lockdown, terutama di ibu kota Pyongyang.

Kim Jong-un juga langsung menggelar rapat dengan politbiro untuk membahas penanganan COVID-19 ini dan untuk pertama kalinya pula Kim Jong-un terlihat memakai masker.

Sempat mengakui nol kasus COVID-19, kini Korut mengakui virus corona telah masuk ke negaranya. Klaim sepihak tersebut banyak diragukan oleh ahli kesehatan selama ini. Para ahli justru khawatir sistem kesehatan di negara itu bakal mengalami kolaps karena ketidaksiapan menangani pandemik.

Baca Juga: Korea Utara Sebut Presiden Baru Korsel Pro-Rusia dan Kontroversial

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya