68 Ribu Etnis Armenia Tinggalkan Nagorno-Karabakh
Konflik Azerbaijan-Armenia masih berlanjut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Konflik Azerbaijan dan Armenia memanas lagi. Armenia mengungkapkan, setidaknya 68 ribu etnis Armenia telah melarikan diri dari Nagorno-Karabakh, wilayah yang disengketakan dua negara.
Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (28/9/2023), mereka meninggalkan rumahnya di Nagorno-Karabakh usai serangan militer pasukan Azerbaijan pada 19 September lalu.
Tak hanya itu, 10 bulan lamanya juga Azerbaijan memblokade koridor Lachin, satu-satunya jalan yang menghubungkan Nagorno-Karabakh dengan Armenia, sehingga menyebabkan krisis kemanusiaan.
Setelah Baku mengumumkan telah menguasai wilayah Nagorno-Karabakh, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev berjanji akan menjamin hak dan keamanan etnis Armenia, yang mayoritas merupakan penduduk setempat.
Baca Juga: Konflik Azerbaijan, Etnis Armenia Mulai Tinggalkan Nagorno-Karabakh
Baca Juga: Fakta-Fakta Gelombang Eksodus Massal Warga Nagorno-Karabakh
1. Etnis Armenia melarikan diri
Sementara itu, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan, tidak akan ada etnis Armenia yang tersisa di Nagorno-Karabakh dalam beberapa hari ke depan.
Pashinyan juga mengungkapkan para etnis Armenia tersebut sudah melarikan diri ke negaranya via jalur perbatasan.
Kelompok separatis Armenia di Karabakh pekan lalu dipaksa menyepakati gencatan senjata setelah operasi militer 24 jam yang dilancarkan militer Azerbaijan. Wilayah pegunungan di Kaukasus Selatan itu diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, namun selama tiga dekade dikuasai oleh pemberontak Armenia.
Baca Juga: 5 Fakta Kunjungan Erdogan Azerbaijan, Pipa Gas hingga Nagorno-Karabakh