TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ASEAN Punya Sekjen Baru, Lanjutkan Prioritas Kawasan 

Sekjen baru ASEAN berasal dari Kamboja

Sekretaris Jenderal ASEAN yang baru, Kim Kao Hourn. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Kao Kim Hourn kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal ASEAN ke-15, menggantikan Lim Jock Hoi dari Kamboja. Kao akan bertugas di Jakarta selama tahun ke depan.

Memberikan pidato perdananya, Kao bertekad akan terus melanjutkan prioritas ASEAN yang disebutnya sebagai 6P.

“Bekerja sama dalam sebuah tim dan dalam semangat kolaborasi, saya tahu bahwa saya benar-benar dapat mengandalkan dukungan dan kerja sama dari staf profesional, dan berdedikasi di Sekretariat ASEAN ini,” kata Kao, di Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Baca Juga: Indonesia Banyak Bantu Sekreariat ASEAN 

1. Menjaga perdamaian dan membangun kemakmuran ASEAN

Eks Sekjen ASEAN Lim Jock Hoi, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn. (IDN Times/Sonya Michaella)

Kao membeberkan 6P yang dimaksud adalah menjaga perdamaian, stabilitas dan keamanan kawasan, lalu membangun kemakmuran, serta fokus pada planet, terutama lingkungan.

“Keempat, memberdayakan rakyat, terutama kaum muda melalui komunitas ASEAN dan ikatan antarwarga. Kelima, meningkatkan kemitraan di dalam dan luar ASEAN, serta mengubah berbagai bidang potensi ASEAN yang ada menjadi manfaat dan keuntungan,” sambung Kao.

Baca Juga: Menlu: Indonesia Ingin ASEAN Tetap Relevan 

2. Dukung penuh keketuaan Indonesia di ASEAN

Logo keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. (Youtube Setpres RI)

Bersamaan dengan dimulainya tugas Kao di ASEC, dimulai juga keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 yang sudah berjalan per 1 Januari 2023.

“Saya memberi dukungan penuh kepada keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini, dengan tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth,” tutur Kao.

Memang, kata Kao, ASEAN merupakan kawasan ekonomi terbesar kelima di dunia dengan PBD gabungan lebih dari 3,4 triliun dolar AS pada 2021. Kao yakin, kawasan ASEAN bisa menjadi kawasan ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2030.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya