TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Laporan PBB Sebut Etnis Uighur di Xinjiang Disiksa, China: Itu Fitnah!

Laporan PBB dirilis setelah kunjungan tim ahli

(Masjid Grand Bazaar Urumqi di Xinjiang) IDN Times/Uni Lubis

Jakarta, IDN Times - China kembali menampik tuduhan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait laporan adanya penyiksaan Uighur di Xinjiang. Juru bicara Misi China untuk PBB di Jenewa, Swiss, Liu Yuyin menegaskan laporan tersebut berisi fitnah.

Dalam laporan tersebut, investigator dari PBB meyakini adanya penyiksaan di Xinjiang oleh China, yang selama ini disebut sebagai kamp pelatihan kontraterorisme dan ekstremisme.

Baca Juga: AS Serukan Larang Impor dari Xinjing, Diduga Kerja Paksa Etnis Uighur

1. Laporan PBB berisi fitnah kepada China

Sejumlah mahasiswa Xinjiang Islamic Institute (XII) Urumqi, Daerah Otonomi Xinjiang, China, menirukan bacaan ayat Al Quran dari pengajar di kelas Al Quran dan Al Hadis, Kamis (22/4/2021). Kampus XII tersebar di delapan kota di Xinjiang, sedangkan di Urumqi sendiri terdapat 889 mahasiswa jenjang sarjana dan pascasarjana dari kalangan etnis minoritas Muslim Uighur (ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie)

Liu mengatakan, laporan yang dirilis PBB itu sangat mencoreng dan memfitnah serta mencampuri urusan dalam negeri China.

“Laporan tersebut didasari praduga tak bersalah dan bergabung pada disinformasi serta kebohongan yang dibuat oleh tim anti-China,” kata Liu, dikutip dari CGTN, Kamis (1/9/2022).

Sementara itu, Duta Besar China untuk PBB di New York, AS, Zhang Jun, juga menegaskan bahwa Beijing berulang kali menentang adanya tuduhan kejahatan kemanusiaan di Xinjiang.

“Kebohongan ini sepenuhnya dibuat-buat dari motivasi politik dan tujuannya untuk merusak stabilitas China dan menghalangi pembangunan China,” ujar Zhang.

2. Laporan PBB menyebut ada pelanggaran serius di Xinjiang

Michelle Bachelet, Ketua Badan HAM PBB (twitter.com/๐‘ฎ๐’†๐’“๐’‚๐’๐’• ๐‘ซ๐’Š ๐‘น๐’Š๐’—๐’Š๐’‚)

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Michelle Bachelet, mengaku mendapat tekanan sesaat sebelum merilis laporan setebal 48 halaman tersebut.

Laporan PBB ini berisi bahwa memang benar ada pelanggaran HAM yang cukup serius yang dilakukan di Xinjiang oleh pemerintah China.

Namun ada sumber mengatakan, beberapa jam sebelum laporan PBB ini dirilis, China sempat melobi agar laporan ini tidak diterbitkan.

Baca Juga: Data dan Foto Xinjiang Bocor, Perlihatkan Kaum Uighur yang Ditahan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya