Menlu NUG Myanmar: Hanya Ketua ASEAN yang Punya Mandat Temui Suu Kyi
NUG buka suara soal pertemuan Menlu Thailand dengan Suu Kyi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri National Unity Goverment (NUG) Myanmar, Daw Zin Mar Aung, menegaskan, pengakuan Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai bahwa dirinya telah bertemu dengan pemimpin de facto Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, malah membuat konflik Myanmar semakin rumit.
“Dia (Menlu Thailand) membuat kekacauan baru-baru ini dengan menghelat pertemuan informal untuk terlibat lagi dengan junta militer. Apa yang telah ia lakukan sangat kontra dengan keputusan para pemimpin ASEAN, yang selama ini tidak mengundang rezim junta,” kata Mar Aung, dikutip dari Irrawaddy, Kamis (12/7/2023).
“Upayanya tidak memiliki legitimasi karena ia saat ini adalah menteri dari pemerintahan sementara. Hanya Ketua ASEAN (Indonesia) atau utusan khusus untuk Myanmar yang memiliki mandat bertemu Suu Kyi,” tutur Mar Aung.
Aung San Suu Kyi ditangkap dan dipenjara sejak junta militer melakukan kudeta, dua tahun lalu. Hingga saat ini, Suu Kyi masih ada di dalam tahanan dan dijatuhi ratusan tudingan pelanggaran hukum, termasuk pemilu dan korupsi.
Baca Juga: Menlu Thailand Akui Sudah Bertemu Aung San Suu Kyi
Baca Juga: Ditambah 7 Tahun, Total Hukuman Penjara Aung San Suu Kyi 33 Tahun
1. NUG mempertanyakan kebenaran dari pertemuan Menlu Thailand
Selain itu, Mar Aung juga ragu apakah benar Don telah bertemu dengan Suu Kyi. Padahal, ada beberapa pihak seperti pejabat dari China dan PBB serta Menlu Kamboja (sebagai utusan khusus untuk Myanmar tahun lalu), meminta izin dari junta untuk bertemu dengan Suu Kyi, tetapi semuanya ditolak.
“Sehingga menimbulkan pertanyaan, mengapa rezim junta mengizinkan Menteri Don, yang tidak memiliki mandat untuk menemuinya. Kita harus bertanya kepada Don secara serius, dia mewakili siapa? Apa tanggung jawabnya? Bukannya membantu, tetapi malah menyebabkan perpecahan di ASEAN,” tutur dia lagi.
Baca Juga: Konflik Myanmar Jadi Isu Bahasan Retreat Menlu ASEAN