TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Negara Populasi Muslim Besar, Indonesia-Turki Kompak Bela Palestina

Kedua negara juga dukung perdamaian Afghanistan

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan. (dok. Kemlu RI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menerima kunjungan perdana Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan di Jakarta, Sabtu (15/7/2023). Salah satu isu yang dibahas adalah dukungan dua negara untuk kemerdekaan Palestina.

“Saat ini, Indonesia dan Turki adalah dua emerging countries terkemuka dengan pengaruh signifikan di kawasan masing-masing. Kami juga sesama anggota G20, OKI, dan MIKTA. Dan kami adalah negara dengan populasi Muslim yang besar,” kata Retno kepada Fidan, di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, hari ini.

“Kami akan terus bekerja sama dalam memajukan isu-isu kepentingan bersama. Kami berdua memiliki posisi dan prinsip yang sama. Kami ingin kebebasan Palestina,” lanjut dia.

Baca Juga: Sekjen PBB Kecam Israel atas Serangan Terbaru di Palestina

1. Kompak dukung perdamaian Afghanistan

Pengungsi menaiki pesawat saat Departemen Pertahanan AS berkomitmen untuk mendukung Departemen Luar Negeri AS dalam keberangkatan personel sipil AS dan sekutu dari Afghanistan, dan untuk mengevakuasi sekutu Afghanistan dengan aman, dalam gambar handout terbaru tanpa tanggal. ANTARA FOTO/Staff Sgt. Brandon Cribelar/U.S. Air Force /Handout via REUTERS/AWW

Selain mendukung kemerdekaan Palestina, Retno dan Fidan juga menyatakan sama-sama mendukung perdamaian di Afghanistan.

“Kami juga ingin perdamaian di Afghanistan dan hak-hak perempuan di Afghanistan dihormati kembali,” ujar Retno lagi.

Baca Juga: Palestina Minta Indonesia Bergerak Hadapi Agresi Israel

2. Akan rayakan 75 tahun hubungan diplomatik pada 2025

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan. (dok. Kemlu RI)

Retno juga mengungkapkan bahwa Indonesia dan Turki merupakan sahabat lama. Pada 2025 mendatang, Indonesia dan Turki akan merayakan 75 tahun hubungan diplomatiknya.

“Kita harus bekerja lebih keras untuk memberikan manfaat nyata dari kemitraan strategis ini. Ke depan, kerja sama harus berkontribusi kepada kesejahteraan rakyat kita dan dunia, serta umat yang lebih luas,” beber Retno.

Baca Juga: Turki Ngotot Tolak Swedia Masuk NATO

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya