Usai Pidato Kontoversial, Prabowo Jelaskan Posisi RI ke Dubes Ukraina
Prabowo sebelumnya sempat usulkan poin perdamaian perang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Senin (5/6/2023) kemarin.
Kunjungan ini terjadi usai Prabowo memaparkan usulan perdamaian dari Indonesia untuk perang Ukraina dan Rusia, di IISS Shangri-La Dialogue, Singapura, akhir pekan lalu.
Menhan Ukraina Oleksii Reznikov menolak dengan tegas usulan Prabowo tersebut, bahkan menyebut usulan itu aneh.
"Kami tidak membutuhkan mediator dengan rencana aneh seperti ini. Kedengarannya ini seperti rencana Rusia, bukan Indonesia," kata Raznikov.
Baca Juga: Jokowi Tak Tahu soal Proposal Perdamaian Ukraina-Rusia dari Prabowo
Baca Juga: Tolak Usul Prabowo soal Referendum, Ukraina Desak RI Dukung Zelenskyy
1. Indonesia penganut politik bebas aktif
Dalam pertemuannya dengan Hamianin, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia adalah negara penganut politik bebas aktif.
“Indonesia sebagai negara yang menganut politik bebas aktif ingin menjadi sahabat bagi semua negara di dunia,“ kata Prabowo dalam keterangan foto yang diunggah di Instagram pribadinya @prabowo, Selasa (6/6/2023).
“Dan kami mendukung langkah-langkah bijak serta upaya terciptanya ketertiban dan perdamaian di dunia,” lanjutnya.
Di lingkup pertahanan, Indonesia dan Ukraina memiliki kerja sama pertahanan yang telah dirintis sejak 1996. Namun, kerja sama itu baru terealisasi secara resmi sejak ditandatanganinya Defence Cooperation Agreement (DCA) antara Indonesia dan Ukraina pada tahun 2016.
Baca Juga: Lengkap! Pidato Menhan Prabowo soal Ukraina Tuai Kontroversi