TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wakil Sekjen PBB Temui Taliban Bahas Hak Perempuan 

PBB menyampaikan kekhawatiran dunia internasional

Pengungsi anak-anak menunggu penerbangan berikutnya setelah didaftarkan di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Kamis (19/8/2021). Gambar diambil 19 Agustus 2021 (ANTARA FOTO/1stLt. Mark Andries/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS)

Jakarta, IDN Times - Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amina Mohammed akhirnya menemui Taliban. Ia menyampaikan kekhawatirannya terkait hak-hak perempuan Afghanistan yang kian terbatas.

“Pesan saya sangat jelas, pembatasan ini membuat perempuan dan anak perempuan Afghanistan mengalami masa depan yang mengurung di rumah mereka sendiri, melanggar hak mereka dan merampas hak mereka,” kata Mohammed, dikutip dari Anadolu, Sabtu (21/1/2023).

Seperti diketahui, baru-baru ini Taliban menuai kecaman dari dunia internasional lantaran melarang perempuan untuk menuntut ilmu ke bangku kuliah.

Baca Juga: Eks Anggota Parlemen Perempuan Afghanistan Ditembak Mati

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Desak Taliban Akhiri Represif Terhadap Perempuan

1. PBB ingin Afghanistan tetap di jalur pembangunan

Sebagian besar warga Afghanistan memilih kabur dari negaranya setelah kelompok Taliban telah menguasai hampir seluruh wilayah Afghanistan. (Twitter.com/Anthony41806183)

Mohammed juga menuturkan kepada Taliban bahwa PBB sejatinya tetap ingin mewujudkan Afghanistan yang makmur dan damai, serta tetap berada di jalur pembangunan berkelanjutan.

“Tapi Afghanistan sekarang sedang mengisolasi diri, di tengah krisis kemanusiaan yang mengerikan dan menjadi salah satu bangsa yang paling rentan,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif UN Women, Sima Bahous yang turut serta dalam pertemuan tersebut mengaku telah menyaksikan ketangguhan yang luar biasa dari perempuan Afghanistan.

“Perempuan Afghanistan meyakinkan kita akan keberanian mereka dan penolakan mereka untuk dihapus dari kehidupan publik. Mereka akan terus mengadvokasi dan memperjuangkan hak-hak mereka. Kami wajib mendukung mereka dalam perjuangannya,” tutur Bahous.

Baca Juga: Taliban Larang Perempuan Kerja LSM, PBB Janji Tetap Bantu Afghanistan 

2. Perempuan juga dilarang bekerja di LSM

Pengungsi menaiki pesawat saat Departemen Pertahanan AS berkomitmen untuk mendukung Departemen Luar Negeri AS dalam keberangkatan personel sipil AS dan sekutu dari Afghanistan, dan untuk mengevakuasi sekutu Afghanistan dengan aman, dalam gambar handout terbaru tanpa tanggal. ANTARA FOTO/Staff Sgt. Brandon Cribelar/U.S. Air Force /Handout via REUTERS/AWW

Selain melarang perempuan meneruskan pendidikan di bangku kuliah, Taliban juga melarang perempuan bekerja di organisasi nonpemerintah.

Taliban juga menutup sebagian sekolah menengah khusus perempuan di sebagian provinsi di negara tersebut. Perempuan juga dilarang memasuki taman dan pusat kebugaran serta sejumlah tempat umum lainnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya