TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

WHO Desak China Transparan soal Asal-usul COVID-19 dari Anjing Rakun 

Rakun di pasar Wuhan diduga jadi pemicu pandemi 

Ilustrasi anjing rakun (unsplash.com/Joshua J. Cotten)

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak China merilis semua informasi soal asal-usul pandemi COVID-19. Pernyataan disampaikan pada Sabtu (18/3/2023), setelah Beijing menghapus laporan terbaru soal penemuan DNA anjing rakun dalam sampel virus tersebut.

Menurut pernyataan Scientific Advisory Group for the Origins of Novel Pathogens (SAGO), urutan laporan terbaru Virus SARS-CoV-2 beserta data genomik tambahan itu hanya ditampilkan sebentar pada database GISAID oleh ilmuwan China. 

Laporan yang sempat dipublikasikan lewat GISAID itu diperoleh berdasarkan sampel yang diambil dari pasar hewan hidup di Wuhan pada 2020.

Baca Juga: WHO akan Kirim Tim Ilmuwan ke Wuhan, Cari Asal Muasal COVID-19

Baca Juga: Tim Peneliti WHO Siap Blusukan di Wuhan Cari Asal-usul Virus Corona

1. Anjing rakun di Pasar Wuhan diduga jadi pemicu pandemi COVID-19 

Ilustrasi pasar (unsplash.com/Xiaolong Wong)

Melansir Reuters, data tersebut menunjukan terdapat anjing rakun di pasar Wuhan yang mungkin telah terinfeksi virus Corona. Laporan itu memberi petunjuk baru soal rantai penularan, yang pada akhirnya menjangkit manusia.

Kemudian, akses ke informasi tersebut dibatasi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China. Pihaknya beralasan, itu dibatasi untuk memungkinkan pembaruan data lebih lanjut.

Merespons hal itu, WHO langsung menghubungi pejabat China dan mengatakan data tersebut bisa digunakan untuk memperbarui studi pracetak dari 2022. WHO mengatakan, CDC China berencana mengunggah kembali makalah tersebut ke jurnal ilmiah Nature untuk dipublikasikan.

Baca Juga: Partai Republik AS Laporkan Bukti Dugaan COVID-19 Berasal dari Wuhan

2. Setiap informasi terbaru dari ilmuwan China soal asal-usul COVID dinilai penting 

Ilustrasi tenaga medis (unsplash.com/Shengpengpeng Cai)

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan meskipun informasi itu tidak konklusif, laporan tersebut merupakan petunjuk baru dalam menyelidiki asal-usul COVID. 

"Data ini tidak memberikan jawaban pasti untuk pertanyaan tentang bagaimana pandemi dimulai, tetapi setiap data penting untuk mendekatkan kita ke jawaban itu, Data ini seharusnya-dan seharusnya-dibagikan tiga tahun lalu," kata Adhanom Ghebreyesus. dilansir Reuters.

"Kami terus meminta China untuk transparan dalam berbagi data, dan untuk melakukan penyelidikan yang diperlukan dan membagikan hasilnya," sambung dia.

Verified Writer

Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya