Kemlu Indonesia Gelar Dialog Demokrasi di Bangladesh
Dialog serupa akan digelar di Nepal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dhaka, IDN Times – Hubungan antara Indonesia dan Bangladesh tergolong erat. Indonesia termasuk negara pertama yang mendukung Ketika Bangladesh mendadak kedatangan ratusan ribu pengungsi muslim Rohingya yang melarikan diri dari represi pemerintahan junta militer Myanmar pada 2017.
Banyak kegiatan terkait investasi dan perdagangan yang dilakukan kedua negara. Perwakilan Bangladesh termasuk yang diundang dalam helatan Bali Democracy Forum (BDF), yang diinisiasi Indonesia sejak 2008.
“Meskipun demikian, kita perlu selalu melakukan people-to-people contact, karena ini penting meningkatkan hubungan diplomasi antara negara,” ujar Duta Besar Republik Indonesia untuk Bangladesh dan Nepal, Heru Subolo.
Dubes Heru menyampaikan hal ini dalam pertemuan antara delegasi Indonesia dengan pihak Bangladesh yang menggelar acara dialog demokrasi dalam masyarakat yang inklusif (DDIS), Minggu (17/3/2024) sore di Dhaka, ibu kota Bangladesh. Acara ditutup dengan iftar atau buka puasa bersama. DDIS digelar pada Minggu (18/3/2024).
1. Kemlu RI kolaborasi dengan organisasi pemikir Bangladesh bahas demokrasi
Dialog demokrasi dalam masyakat yang inklusif ini baru pertama kali digelar Kemlu RI, dengan menggaet mitra lokal yaitu Bangladesh Institute of International and Strategic Studies (BIISS). Dialog digelar pada Senin (18/3/2024) di Dhaka.
Pidato pembukaan dialog disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Siti Nugraha Mauludiah. Dilanjutkan pidato Dubes Heru mewakili pihak Indonesia, serta Mizanur Rahman selaku direktur Bangladesh Institute of Law and International Affairs (BILIA). Mizanur pernah menjabat sebagai ketua komisi nasional hak-hak asasi manusia di Bangladesh.
Pihak Bangladesh menghadirkan sejumlah pembicara, di antaranya mantan Duta Besar dan Kepala Perwakilan Tetap di Jenewa dan Wina, Abdul Hannan; Sadeka Halim selaku Wakil Rektor Universitas Jagannath; Lailufar Yasmin sebagai Kepala Departemen Hubungan Internasional di Universitas Dhaka; Nayeemul Islam Khan sebagai kepala editor Daily Our Time; serta Ferdousi Shahriar sebagai Direktur Jenderal Diplomasi Publik di Kemlu Bangladesh.
Sementara dari Indonesia, pembicara dalam DDIS adalah Phillips J Vermonte selaku Dekan Fakultas Ilmu Sains dan Sosial di Universitas Islam Internasional; Uni Lubis sebagai Pemimpin Redaksi IDN Times; Mohammad Hasan Ansori selaku Direktur Eksekutif Habibie Center; serta Direktur Diplomasi Publik di Ditjen IDP Kemlu RI Ani Nigeriawati.
Baca Juga: Tanggapan Kemlu soal Data 10 WNI Ikut Perang di Ukraina