Taliban Umumkan Aturan Kuliah bagi Perempuan, Boleh Pascasarjana
Taliban bakal pisahkan ruang kuliah perempuan dan laki-laki
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Taliban masih meninjau kurikulum perkuliahan sebagai tindak lanjut komitmen kelompok tersebut terkait mengizinkan perempuan Afghanistan untuk berkuliah. Menteri Pendidikan Tinggi Afghanistan, Abdul Baqi Haqqani mengatakan mata kuliah untuk perempuan juga akan ditinjau kembali.
Namun, dia memastikan Taliban tak akan memberlakukan peraturan yang sama seperti 20 tahun lalu, di mana kala itu perempuan dilarang untuk berkuliah. Bahkan, perempuan juga boleh melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana.
“Kami akan mulai membangun apa yang ada hari ini,” kata Haqqani seperti yang dilansir dari Al Jazeera, Minggu (12/9/2021).
Baca Juga: Taliban Pisahkan Perempuan Afghanistan dari Laki-laki di Ruang Kuliah
1. Perempuan wajib pakai hijab dan belajar di ruang terpisah
Meski begitu, perempuan diperbolehkan kuliah dengan syarat wajib memakai hijab. Namun, belum ada kepastian dari Haqqani apakah perempuan wajib memakai niqb/burka untuk belajar di perguruan tinggi.
Selain itu, segregasi gender juga akan ditegakkan. Artinya, perempuan tak boleh belajar di ruangan yang sama dengan laki-laki, atau minimal disekat dengan tirai. “Kami tidak akan mengizinkan anak laki-laki dan perempuan untuk belajar bersama,” ucap Haqqani.
Selain itu, metode pengajaran juga dapat dilakukan melalui streaming atau saluran TV tertutup.
Baca Juga: Afghanistan Dikuasai Taliban, Perempuan Menghilang dari Jalanan Kabul
Baca Juga: Janji Taliban: Burqa Tidak Wajib dan Perempuan Boleh Kuliah