AS Jatuhkan Sanksi ke 2 Anak Pemimpin Militer Myanmar
Sanksi yang lebih tegas masih perlu diberikan kepada Burma
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada dua anak Jenderal Min Aung Hlaing dan enam perusahaan yang mereka kendalikan. Min Aung merupakan pemimpin Tatmadaw yang mendalangi kudeta militer, sekaligus kepala Dewan Administrasi Negara, istilah rezim darurat yang berlaku selama setahun ke depan.
Dikutip dari Reuters, Departemen Keuangan memasukkan dua nama anak dari Min Aung, Aung Pyae Sone dan Khin Thiri Thet Mon, ke dalam daftar hitam orang-orang yang dilarang melakukan kegiatan ekonomi dengan lembaga keuangan yang berbasis di AS.
Tindakan itu merupakan bentuk dari kecaman AS terhadap perebutan kekuasaan secara inkonstitusional, sekaligus represivitas aparat terhadap demonstran yang telah menewaskan lebih dari 60 orang, sejak unjuk rasa berlangsung dari 1 Februari 2021 silam.
Baca Juga: Militer Myanmar Perintahkan Polisi Tembak Mati Demonstran
1. Amerika Serikat tidak ragu untuk memperberat sanksi
Enam perusahaan yang masuk daftar hitam Washington termasuk A&M Mahar, yang dikendalikan oleh Aung Pyae Sone. Justice for Myanmar mengatakan, A&M menawarkan perusahaan farmasi asing memperoleh akses ke pasar Myanmar dengan mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration Myanmar.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, memperingatkan deretan sanksi yang lebih berat siap diberikan kepada Burma jika kekerasan tak kunjung dihentikan dan restorasi demokrasi tak juga dilaksanakan.
"Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap mereka yang memicu kekerasan dan menekan keinginan rakyat," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.