TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Deretan Negara yang Lockdown Lagi akibat COVID-19 Varian Delta

Varian delta lebih menular daripada varian COVID-19 lainnya

Pekerja migran asal Myanmar Chit Kaung (21) melihat dari kamarnya dimana ia terjebak selama 12 hari akibat pembatasan setelah ditemukan lebih dari 1000 kasus infeksi virus corona (COVID-19) di asrama pekerja tempatnya di Bangkok, Thailand, Sabtu (22/5/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Soe Zeya Tun)

Jakarta, IDN Times - World Health Organization (WHO) menegaskan bahwa varian delta, mutasi virus corona yang pertama kali terdeteksi di India, menjadi ancaman penanganan pandemik COVID-19 saat ini. Varian itu dipercaya memiliki tingkat transmisi dibanding virus corona lainnya.

Menanggapi varian delta yang telah menyebar ke berbagai negara, sehingga menyebabkan gelombang pandemik lanjutan, WHO mewanti-wanti agar siapapun yang sudah divaksinasi untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Orang-orang tidak bisa aman hanya karena telah memperoleh dua dosis vaksin. Mereka tetap harus melindungi diri. Vaksin sendiri tidak akan menghentikan transmisi,” kata Asisten Dirjen WHO, Mariangela Simao, pada 25 Juni lalu.

Sejumlah negara memberlakukan kembali lockdown atau karantina wilayah untuk memutus rantai penularan, termasuk negara-negara yang sempat mengklaim telah “mengalahkan” pandemik COVID-19.

Berikut IDN Times himpun deretan negara-negara yang kembali lockdown imbas varian delta.
 

Baca Juga: Perpanjang Lockdown, Malaysia Tambah Stimulus Rp500 Triliun Lebih

1. Australia

Warga memakai masker pelindung di pusat kota pada hari pertama 'penguncian' selama dua minggu untuk membatasi penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Sydney, Australia, Sabtu (26/6/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott)

Australia memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial dan kembali melakukan lockdown, setelah pengemudi awak maskapai luar negeri terkonfirmasi positif COVID-19. Pemerintah khawatir virus yang menginang di tubuh pasien adalah varian delta.

Negara bagian Queensland utara memberlakukan penguncian tiga hari di ibu kota Brisbane dan daerah sekitarnya mulai Selasa malam. Ibu kota Australia Barat, Perth, memulai penguncian empat hari sejak Selasa, mengikuti Sydney dan Darwin yang sudah kembali lockdown lebih dulu.

"Risikonya nyata dan kita perlu bertindak cepat, kita harus bekerja keras, kita harus cepat," kata Perdana Menteri Queensland, Annastacia Palaszczuk, setelah melaporkan dua kasus positif.

Sydney berada dalam penguncian dua minggu hingga 9 Juli, sementara perintah untuk tetap di rumah diterapkan di kota Darwin hingga Jumat.
 

2. Thailand

Ilustrasi Temple di Thailand (IDN Times/Dwi Agustiar)

Varian delta juga memaksa pemerintah Thailand untuk memberlakukan kembali pengetatan sosial selama satu bulan di Bangkok dan empat provinsi lainnya. Varian delta menyebabkan munculnya klaster baru, termasuk klaster pekerja.

Kementerian Tenaga Kerja akan memberikan kompensasi kepada semua pekerja Thailand dan migran, ketika otoritas kesehatan berusaha menahan penyebaran virus. Kebijakan itu mulai berlaku sejak Senin (28/6/2021).

“Kita harus mempertimbangkan langkah-langkah dengan hati-hati agar tidak memperburuk situasi kesehatan atau ekonomi, sementara juga mempercepat laju vaksinasi,” kata Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha, seraya meminta masyarakat untuk bekerja sama dengan memutus penularan.

Baca Juga: [UPDATE] COVID-19 Menginfeksi 182 Juta Orang di Dunia, WHO Geram

3. Malaysia

Suasana jalan kosong saat "lockdown" akibat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng)

Malaysia saat ini telah memasuki fase kedua lockdown. Otoritas kesehatan bertekad untuk tidak melonggarkan lockdown hingga kasus harian turun di bawah 4.000 kasus. Lockdown fase kedua dimulai pada 28 Juni 2021.

Untuk meminimalisir dampak dari pembatasan sosial, Malaysia mengucurkan paket stimulus senilai Rp524 triliun.

“Saya berharap paket keuangan ini dapat membantu Anda melanjutkan hidup Anda dalam beberapa bulan mendatang. Saya sadar banyak dari Anda yang terkena dampak buruk, akibat berjuang melawan pandemi COVID-19 selama lebih dari setahun,” kata Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.

4. Portugal

Suasana bandara internasional Lisbon, Portugal. (Wikipedia.org/Daniel from Glasgow)

Lisbon, Portugal menjadi salah satu daerah di Eropa yang sangat terdampak mutasi corona, sekitar 70 persen infeksi virus di kota ini disebabkan oleh varian delta. Alhasil, pembatasan sosial kembali diberlakukan mulai Jumat lalu.

Otoritas kesehatan memerintahkan restoran untuk tutup lebih awal pada hari kerja dan daerah wisata Algarve juga ditutup untuk wisatawan mancanegara. Selain itu, Inggris juga menghapus Portugal dari daftar negara aman dan Jerman memasukkan Portugal untuk kategori “kawasan varian virus”.

5. Afrika Selatan

Presiden Afrika Selatan dan Ketua Uni Afrika, Cyril Ramaphosa, sedang berbicara dalam rapat virtual dengan pemimpin negara-negara anggota Uni Afrika pada November 2020. (Facebook.com/Cyril Ramaphosa)

Varian delta menyebabkan Afrika Selatan dilanda gelombang ketiga pandemik COVID-19. Alhasil, otoritas setempat pada hari Minggu mengumumkan pemberlakuan kembali pengetatan wilayah selama dua pekan.

Pusat gelombang ketiga diketahui berada di Gauteng, salah satu sentra ekonomi Afrika Selatan. Lockdown kali ini menjadi yang paling ketat, dalam bentuk larangan aktivitas di luar ruangan kecuali pemakaman, larangan pertemuan di dalam ruangan, dan pemberlakuan jam malam dari pukul 21.00-04.00.

Pemerintah juga menutup akses keluar-masuk dari Gauteng, sementara restoran hanya diizinkan untuk pesan antar, dan sekolah ditutup.

"Kami berada dalam cengkeraman gelombang dahsyat yang menurut semua indikasi tampaknya akan lebih buruk daripada yang sebelumnya. Puncak gelombang ketiga ini tampaknya akan lebih tinggi dari dua gelombang sebelumnya," kata Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.

Baca Juga: 70 Kasus Varian Baru COVID-19 Terdeteksi di Jakarta, Delta Terbanyak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya