Diplomat: Taliban dan Junta Tidak Diizinkan Masuk PBB Saat Ini
Antonio Guterres ingin menggagalkan kudeta Myanmar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pertemuan komite Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (1/12/2021) melaporkan delegasi Taliban Afghanistan dan junta militer Myanmar tidak mungkin mewakili entitas mereka di badan dunia yang beranggotakan 193 negara itu.
Afghanistan dan Myanmar adalah dua negara yang rezimnya berganti secara signifikan tahun ini. Masing-masing pihak, baik yang dikudeta dan terkudeta, mengklaim kuasa sah untuk mewakili negaranya di PBB.
Dilansir dari The Straits Times, pengakuan internasional adalah sesuatu yang dicari Taliban serta junta untuk meningkatkan eksistensinya di kancah global. Adapun pengakuan PBB dapat menjadi langkah awal untuk memperoleh kedaulatan tersebut.
Baca Juga: PBB: Jumlah Anak yang Gabung Kelompok Bersenjata Meningkat
Baca Juga: Taliban Janji Perempuan Afghanistan Boleh Kuliah
1. Keputusan soal akreditasi misi Afghanistan dan Myanmar berada di tangan Majelis Umum
Empat diplomat PBB menyampaikan, komite kemungkinan menunda keputusan tentang perwakilan Afghanistan dan Myanmar, dengan pemahaman bahwa dua duta besar yang sudah bertugas tetap melanjutkan pekerjaannya.
Komite akan mengirimkan laporan tentang kredisensial semua anggota ke Majelis Umum PBB untuk disetujui sebelum akhir tahun. Selain tiga negara yang telah disebutkan di atas, anggota lain dalam komite tersebut adalah Bahama, Bhutan, Chili, Namibia, Sierra Leone, dan Swedia.
Baik komite dan Majelis Umum akan mengambil keputusan tentang kredensial melalui konsensus, kata para diplomat.
Baca Juga: 228 Etnis Rohingnya yang Kabur dari Myanmar Tertangkap di Laut