Donald Trump: Yahudi AS Tak Cinta Israel Karena Pilih Joe Biden
Trump sebut Yahudi yang cinta Israel harus pilih dirinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Donald Trump menuduh orang Yahudi di Amerika Serikat (AS) tidak cukup mencintai Israel, sebab dukungan demografis yang konsisten untuk Partai Demokrat.
Dilansir dari Middle East Eye, pernyataan Trump merupakan kritik terhadap warga Yahudi yang bermukim di Negeri Paman Sam karena tidak mengantarkannya menuju periode kedua.
"Yahudi Amerika tidak cukup mencintai Israel," kata Trump dalam sebuah wawancara mingguan dengan majalah Ami yang diterbitkan Rabu (16/6/2021).
"Anda tahu apa yang benar-benar mengejutkan saya? Saya melakukan banyak hal dengan Dataran Tinggi Golan (pengakuan kedaulatan untuk wilayah Israel) Yerussalem (pemindahan kantor kedutaan besar), Iran (kesepakatan nuklir), dan saya juga telah melakukan banyak hal lain (untuk Israel),” tambah Trump.
Baca Juga: Israel Sebut Indonesia dan 2 Negara Ini Tidak Jujur soal Konflik Gaza
Baca Juga: Israel Gempur Gaza Lagi, Serangan Pertama Pemerintahan Naftali Bennett
1. Trump kecewa karena banyak orang Yahudi tidak mendukungnya
Trump, yang menyerukan agar semua orang Yahudi mendukung Israel, kecewa karena tindakannya yang pro-Israel ternyata tidak menghasilkan dukungan elektoral yang signifikan.
"Saya yakin kami (Partai Republik) mendapat 25 persen suara Yahudi, dan itu tidak masuk akal. Orang-orang Yahudi yang tinggal di Amerika Serikat tidak cukup mencintai Israel. Apakah itu masuk akal bagimu?" tegas Trump.
"Saya tidak berbicara tentang Yahudi Ortodoks," sambung dia, sebagai bentuk pengecualian atas komunitas Ortodoks yang menjadi pendukung garis keras Trump.
Baca Juga: Biden Cabut Perintah Era Trump Soal Larangan TikTok dan WeChat