Israel Gempur Gaza Lagi, Serangan Pertama Pemerintahan Naftali Bennett
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Israel kembali menggempur Jalur Gaza melalui serangan udara pada Rabu (16/6/2021) pagi. Dilansir dari Aljazeera, tentara Israel mengatakan serangan tersebut dilakukan karena adanya warga Palestina yang mengirimkan balon-balon udara pembakar ke Israel selatan.
Pemadam kebakaran Israel mengklaim balon-balon udara pembakar itu menyebabkan 20 kebakaran di lapangan terbuka di komunitas dekat perbatasan Gaza. Namun belum jelas apakah ada korban di Gaza akibat pemboman tersebut.
1. Berawal dari kampanye bendera provokatif Isreal
Pemerintahan baru Israel yang dipimpin Naftali Bennett pada hari Senin menyetujui pawai "provokatif" atau pawai bendera di Yerusalem Timur. Hal ini memicu protes ratusan warga Palestina di Gaza pada Selasa.
Unjuk rasa itu berlangsung di tengah rencana Israel memindahkan secara paksa warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah. Sebelum pawai, polisi Israel memindahkan puluhan warga Palestina dari luar Gerbang Damaskus Kota Tua.
Sedikitnya 17 warga Palestina ditangkap dan 33 lainnya terluka saat polisi Israel menembakkan granat kejut di daerah sekitar Gerbang Damaskus.
Baca Juga: 3 Sayap Militer di Gaza Pembalas Teror Israel
2. Palestina akan terus membela hak mereka di Yerusalem
Seorang juru bicara Hamas membenarkan serangan Israel tersebut. Ia mengatakan kepada Reuters bahwa rakyat Palestina akan terus membela hak-hak mereka dan tempat-tempat suci di Yerusalem.
Sumber-sumber Palestina mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa serangan itu menargetkan setidaknya satu situs di timur kota selatan Khan Younes.
3. Gejolak pertama setelah gencatan senjata 21 Mei
Serangan udara ini menjadi gejolak besar pertama antara Israel dan Gaza sejak gencatan senjata pada 21 Mei lalu. Sebelum gencatan senjata tersebut, konflik bersenjata antara Israel dan Palestina berlangsung selama 11 hari dan menewaskan 256 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak. Sebanyak 12 orang di Israel juga tewas oleh roket.
Ini juga merupakan serangan pertama di Gaza sejak pemerintah koalisi baru Israel, yang dipimpin oleh perdana menteri baru, Naftali Bennett yang mengakhiri 12 tahun pemerintahan Benjamin Netanyahu.
Baca Juga: PBB Sebut Serangan Israel di Gaza Bisa Jadi Kejahatan Perang