Jurnalis Brasil Tuntut Presiden Jair Bolsonaro, Ini Penyebabnya
Dia gelar konpers tanpa masker padahal positif COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Asosiasi Jurnalis Brasil akan menuntut Presiden Jair Bolsonaro atas tuduhan membahayakan nyawa para pewarta. Rencana penuntutan berawal sejak 7 Juli 2020, ketika Bolsonaro mengumumkan kepada publik bahwa dirinya terinfeksi virus corona atau COVID-19.
Kepala Asosiasi Jurnalis Brasil, Paulo Jeronimo de Sousa, geram karena Bolsonaro mengumpulkan pewarta hanya untuk menyampaikan pengumuman tersebut. Padahal, tidak sepatutnya seorang pasien COVID-19 tampil di tengah kerumunan.
“Padahal dia tahu kalau dia terinfeksi COVID-19, tapi Presiden Jair Bolsonaro tetap melakukan tindakan kriminal dan berbahaya bagi hidup orang lain,” kata de Sousa sebagaimana dikutip dari New York Post, Kamis (9/7/2020).
Baca Juga: [UPDATE] Brasil Semakin Mencekam, Ini Data Lengkap Virus Corona Dunia
1. De Sousa sebut Bolsonaro melanggar rekomendasi dokter
Selain tuduhan membahayakan hidup banyak orang, de Sousa juga menyebut, kepala negara berusia 65 tahun itu melanggar rekomendasi dokter. Menurut dia, ini tindakan yang ironis mengingat Brasil kini menempati peringkat kedua negara dengan kasus COVID-19 terbanyak, yaitu 1,7 juta kasus.
“Dia melanggar rekomendasi yang diberikan pada dokter dan mengumpulkan para jurnalis, hanya untuk menginformasikan (bila dia terpapar corona) kepada mereka (jurnalis),” kata dia.
Pada momen konferensi pers digelar, ada tiga media yang hadir di ruangan, yaitu CNN Brasil, TV Record, dan TV Brasil. Reporter CNN Brasil, Leandro Magalhase telah menjalani tes COVID-19 pada 8 Juli 2020 dan akan bekerja dari rumah hingga hasilnya keluar.
Baca Juga: Sempat Remehkan Virus Corona, Presiden Brasil Kini Terinfeksi COVID-19