TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemlu RI: Presiden Jokowi Tidak Hadir dalam Sidang Umum PBB Tahun Ini

Menlu Retno akan hadir sebagai perwakilan Indonesia

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas evaluasi mudik Lebaran 2022 (dok. Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengonfirmasi bahwa Presiden Joko “Jokowi” Widodo tidak akan hadir dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB) ke-77 di New York, Amerika Serikat (AS).

Sebagai informasi, SMU PBB akan dibuka pada 13 September 2022 dan sesi High Level Week (HLW) akan berlangsung pada 20-26 September 2022.

“Pak Presiden tidak berangkat untuk Sidang Umum PBB tahun ini,” kata Dirjen Kerja Sama Multilateral Kemlu, Tri Tharyat, pada sesi media briefing Kemlu RI di Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (12/9/2022).

Baca Juga: Rusia Ketar-Ketir, Khawatir Tak Dapat Visa AS Jelang Sidang Umum PBB  

Baca Juga: Sekjen PBB Sebut Banjir di Pakistan sebagai Pembantaian Iklim

1. Indonesia akan diwakili oleh Menlu Retno

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di markas PBB New York. (Dok. Kementerian Luar Negeri)

Tri menambahkan, Indonesia akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, pada sesi HLW.

Adapun pada periode pertamanya, delegasi Indonesia dalam HLW kerap diwakili oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pada tahun ini, Jokowi tidak menunjuk Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk menghadiri pertemuan tersebut.

“Tahun ini Sidanng Umum PBB in person 100 persen. Bu Menlu akan berbicara atas nama Republik Indonesia,” ujar Tri, seraya menjelaskan bahwa pesan Jokowi tidak akan disajikan dalam bentuk video rekaman, seperti tahun sebelumnya.

2. Berikut 5 hal yang menjadi concern Indonesia di SMU PBB tahun ini

Dirjen Kerja Sama Multilateral Kemlu, Tri Tharyat, pada sesi media briefing Kemlu RI di Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (12/9/2022). (IDN Times/Vanny El-Rahman)

Sedikitnya ada lima hal yang menjadi concern Indonesia pada SMU PBB tahun ini, yaitu:

  • Relevansi Indonesia sebagai Presidensi G20 dan persiapan menjelang KTT G20 di Bali, serta rencana Indonesia di keketuaan ASEAN 2023.
  • Menekankan pentingnya multilateralisme.
  • Mengedepankan peran PBB di dalam penanganan tantangan global, khususnya isu pemulihan ekonomi pascapandemik dan penanganan iklim.
  • Penguatan arsitektur kesehatan global.
  • Upaya penyelesaian sengketa secara damai.

Baca Juga: Digempur Roket Rusia, Ukraina Alami Pemadaman Listrik Total

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya