TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

OTG di AS Diusulkan Tidak Wajib Karantina Asal Sudah Vaksinasi 2 Kali

Tapi belum direkomendasikan sebagai kebijakan

ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat (AS) mengusulkan, supaya orang-orang yang terpapar COVID-19 tanpa gejala (Orang Tanpa Gejala) tidak perlu karantina mandiri kalau sudah divaksinasi.
 
Wacana itu muncul setelah vaksin terbukti mampu mencegah munculnya gejala virus corona, yang dianggap memainkan peran lebih dalam transmisi SARS-CoV-2 dibanding penderita COVID-19 tanpa gejala.
 
“Manfaat individu dan sosial dari menghindari karantina yang tidak perlu mungkin lebih besar, dibanding potensi penularan yang tidak diketahui (di antara individu yang sudah divaksinasi),” kata CDC sebagaimana dilaporkan Reuters, Jumat (12/2/2021).

1. Berikut syarat dari CDC

Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi agar orang yang terpapar virus corona bebas beraktivitas, yaitu:

  • Sudah divaksinasi dua kali.
  • Terpapar COVID-19 setidaknya dua minggu sejak vaksinasi terakhir.
  • Asimtomatik atau tidak menunjukkan gejala.

"Orang yang sudah divaksinasi penuh diminta untuk tetap memperhatikan gejala COVID-19 selama 14 hari, meski tidak harus karantina. Jika menunjukkan gejala, mereka harus diperiksa secara klinis, termasuk pengujian COVID-19,” lanjut keterangan CDC.

2. Memungkinkan waktu karantina bisa lebih pendek

Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Opsi lain yang direkomendasikan CDC adalah memperpendek masa karantina. Jika mereka terpapar COVID-19 namun tidak menunjukkan gejala, isolasi mandiri bisa dipersingkat menjadi 10 hari atau menjadi tujuh hari.
 
Kendati, usulan CDC belum menjadi rekomendasi kebijakan kepada pemerintah, hingga mereka memiliki lebih banyak data dan vaksinasi.
 
“Saya pikir ide CDC masuk akal. Saya memperkirakan bahwa dengan semakin banyaknya bukti manfaat vaksin, kita akan melihat lebih banyak modifikasi pedoman kesehatan masyarakat bagi mereka yang telah divaksinasi,” kata peneliti dari Johns Hopkins Center for Health Security Amesh A Adalja, dikutip dari Healio.

Baca Juga: Gunakan Sinopharm, Kamboja Resmikan Program Vaksinasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya