PBB Sebut Korut Danai Program Pengembangan Nuklir Hasil Meretas Kripto
Program pengembangan nuklir di Pyongyang terus berlanjut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut Korea Utara terus mengembangkan program rudal nuklir dan balistiknya, selama setahun terakhir. Laporan yang sama juga menyebut salah satu sumber pendapatan Korea Utara adalah peretasan mata uang kripto.
Laporan tahunan oleh pemantau sanksi independen itu diserahkan ke komite sanksi Korea Utara Dewan Keamanan PBB pada Jumat (4/2/2022) malam.
“Meskipun tidak ada uji coba nuklir atau peluncuran ICBM (rudal balistik antarbenua) yang dilaporkan, DPRK (nama resmi Korea Utara) terus mengembangkan kemampuannya untuk produksi bahan fisil nuklir,” tulis para ahli, dikutip dari Al Jazeera.
“Pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur nuklir dan rudal balistik DPRK terus berlanjut, dan DPRK terus mencari materi, teknologi, dan pengetahuan untuk program-program ini di luar negeri, termasuk melalui sarana dunia maya dan penelitian ilmiah bersama,” kata laporan itu.
Baca Juga: Hacker Korea Utara Curi Rp5,6 Triliun Cryptocurrency Selama 2021
1. Korea Utara catat peluncuran rudal bulanan terbanyak dalam sejarah
Sejak 2006, Korea Utara dijerat sanksi PBB dan Dewan Keamanan selama bertahun-tahun, karena mendanai program nuklir serta rudal balistik. Pemantau sanksi mencatat, telah terjadi akselerasi pengujian rudal oleh Pyongyang.
Amerika Serikat (AS) menyatakan Korea Utara telah melakukan sembilan peluncuran rudal balistik sepanjang Januari 2022. Angka itu tercatat sebagai peluncuran bulanan terbesar dalam sejarah senjata pemusnah massal di Korea Utara.
“DPRK menunjukkan peningkatan kemampuan untuk pembangunan cepat, mobilitas luas (termasuk di laut), dan peningkatan ketahanan misilnya,” terang pemantau sanksi.
Misi PBB Korea Utara di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Baca Juga: 6 Fakta Kim Jong Un, Pemimpin Korea Utara yang Misterius