Pimpin Pertemuan COVAX, Indonesia Minta Produksi Vaksin Ditingkatkan
Menlu Retno tekankan pentingnya distribusi vaksin COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi meminta produsen vaksin untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Pernyataan itu disampaikan Retno ketika memimpin pertemuan virtual COVAX AMC Engagement Group ke-4, bersama dengan Menteri Kesehatan Ethiopia Lia Tadesse dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada Karina Gould.
Ada berbagai isu besar yang dibahas pada pertemuan kali ini, meliputi ketersediaan vaksin, distribusi vaksin, pendanaan, upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksin, dan strategi COVAX Facility pada 2022.
Sepanjang pertemuan, meskipun masih terdapat tantangan baik dari penyebaran virus maupun ketersediaan suplai vaksin, namun komitmen global telah memberikan harapan besar terhadap upaya bersama atasi pandemi ini.
Baca Juga: Desak Akhiri Kekerasan Israel di Gaza, Menlu Retno Terbang ke New York
1. Indonesia minta produksi vaksin ditingkatkan
Isu pertama yang disoroti Retno adalah keterlambatan pasokan vaksin untuk COVAX Facility. Salah satu penyebabnya adalah India sebagai pensuplai vaksin kini sedang kewalahan menghadapi pandemik gelombang kedua.
Adapun vaksin AstraZeneca yang diproduksi Serum Institute of India (SSI) telah terkirim sekitar 18 persen dan vaksin AstraZeneca yang diproduksi SK Bio (Korea Selatan) telah terkirim 50 persen dari komitmen awal.
Retno berharap situasi ini dapat membaik pada akhir tahun, seiring bertambahnya komitmen dari beberapa produsen dan bertambahnya vaksin yang memperoleh Izin Penggunaan di Masa Darurat dari World Health Organization (WHO).
“Upaya melipatgandakan kapasitas produksi vaksin termasuk dengan menghapuskan hak paten vaksin sangat krusial dalam upaya melawan pandemik,” tegas Retno, dikutip dari laman kemlu.go.id.
Baca Juga: RI Terima 3,8 Juta Dosis Vaksin Gratis AstraZeneca Melalui COVAX