Prancis Tutup Masjid yang Khatibnya Dituduh Sebarkan Paham Radikal
Sudah ada 99 masjid yang ditutup di Prancis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Pemerintah prefektur Oise, Prancis menutup sebuah masjid di kawasan Beauvais selama enam bulan atas tuduhan melakukan kegiatan yang menghasut kekerasan.
Dilansir dari Euronews, khotbah atau dakwah yang diadakan di masjid tersebut dinilai mendukung jihad dan menghasut kebencian. Pemerintah setempat khawatir ceramah tersebut memotivasi kelompok ekstremis untuk melakukan aksi teror.
Lebih rinci, alasan pemerintah menutup masjid adalah karena khatib menyebut jihadis sebagai pejuang dan pahlawan yang harus dimuliakan. Kemudian, khatib juga membela hukum Islam seraya menyebutnya jauh lebih sempurna dari hukum republik.
Baca Juga: Pria Prancis yang Ditahan di Iran Lakukan Mogok Makan
1. Pengelola masjid ajukan gugatan
Pengacara dari Espoir et Fraternite yang mewakili pengelola masjid, Samim Bolaky, mengatakan bahwa dia telah mengajukan banding ke pengadilan tata usaha di Amiens atas keputusan tersebut.
Bolaky menuduh pihak berwenang dengan sengaja menargetkan pernyataan kontroversial, supaya memiliki alasan untuk menutup masjid. Pihak masjid sendiri sebenarnya telah menskors sang khatib untuk tidak lagi menyampaikan ceramah.
“Dia (khatib) berdakwah secara sukarela (bukan bagian dari agenda masjid). Asosiasi Espoir et Fraternite selalu memerangi terorisme dan mempromosikan hidup bersama,” ujar Bolaky.
Kementerian Dalam Negeri membantah tuduhan soal menargetkan pernyataan kontroversial.
“Dia (lelaki itu) memang dihadirkan sesekali sebagai khatib, tapi pada kenyataannya, dia adalah imam di situ. Dan dia telah membuat pernyataan yang memuliakan jihad,” kementerian tersebut.
Baca Juga: Parlemen Prancis Tetap Kunjungi Taiwan Walaupun Dimaki China